Jalan Terjal Pemulihan Ekonomi Global usai Pandemi Covid-19 Berakhir

Agustiyanti
15 Oktober 2020, 06:30
ekonomi global, pemulihan ekonomi global, pandemi covid-19
123RF.com/Artit Aungpraphapornchai
Ilustrasi. IMF memproyeksi ekonomi tahun ini terkontraksi 4,4%, lebih baik dari prediksi sebelumnya yang negatif 5,2%.

Kurva L Pemulihan Ekonomi Asia dan Nasib Indonesia

Perekonomian Tiongkok yang pulih dengan cepat sejak kuartal II 2020 menjadi dasar dari berbagai lembaga internasional mengoreksi pertumbuhan ekonomi global maupun kawasan Asia. Bank Dunia dalam laporan terbaru untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik edisi Oktober juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk kawasan tersebut menjadi 0,9% dari sebelumnya 0,5%.

Ekonomi Tiongkok diprediksi tumbuh 2%, lebih tinggi dari proyeksi pada Juni sebesar 1%. Sementara tahun depan, pertumbuhan ekonomi Negara Tembok Raksasa akan mencapai 7,9%. 

Bank Dunia pun memproyeksi ekonomi kawasan Asia Timur dan Pasifik tumbuh 7,4% pada tahun depan. Di sisi lain, lembaga ini  memperkiraan kemiskinan ekstrim global akan meningkat pada tahun ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade. Salah satunya datang dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Pandemi, menurut dia, secara tiba-tiba menghentikan kemajuan bertahun-tahun melawan kemiskinan ekstrim global. "Ini juga mengancam untuk memperburuk ketidaksetaraan global dan mempersulit negara-negara untuk kembali ke pertumbuhan inklusif,” tulis David dalam keterangan resminya pekan lalu. 

Sementara itu, ADB mengkoreksi turun pertumbuhan ekonomi negara berkembang untuk Kawasan Asia meski ekonomi Tiongkok diramal tumbuh lebih baik. Ekonomi Asia diramal terkontraksi 0,7%, ekonomi negatif pertama sejak awal 1960an.

Pertumbuhan akan naik ke 6,8% pada tahun 2021, tetapi sebagian karena pertumbuhan akan diukur dari basis yang relatif lemah di 2020.

"Hal ini berarti output ekonomi tahun depan masih berada di bawah proyeksi sebelum Covid-19. Ini menandakan pemulihan yang lebih berbentuk huruf L, bukan huruf V," ujar Kepala Ekonom ADB Yasuyuki Waseda.

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, menurut Waseda, masih menjadi risiko negatif terbesar terhadap proyeksi pertumbuhan kawasan ini untuk tahun ini dan tahun depan. Untuk mengurangi risiko, berbagai pemerintah di kawasan ini telah memberikan respons kebijakan yang sangat luas, termasuk paket dukungan kebijakan—terutama dukungan pendapatan—yang nilainya mencapai US$3,6 triliun.

Selain Covid-19, risiko negatif lainnya timbul dari ketegangan geopolitik, termasuk peningkatan konflik perdagangan dan teknologi antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.

Lantas bagaimana dengan Indonesia? Berbagai lembaga internasional memproyeksi ekonomi Indonesia akan terkontraksi tahun ini pada rentang minus 1% hingga 2%. Namun, ekonomi Indonesia akan pulih pada tahun depan dengan pertumbuhan ditaksir lebih dari 5%.

IMF bahkan memproyeksi ekonomi Indonesia tahun depan tumbuh 6,1%, lebih tinggi dibandingkan target pemerintah dalam APBN 2020 yang mencapai 5%.

Namun Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri pesimistis ekonomi Indonesia dapat pulih sepenuhnya pada tahun depan. Ini lantaran distribusi vaksin Covid-19 kemungkinan belum akan terealisasi sesuai target pemerintah.

Menurut Chatib, masyarakat masih akan beraktivitas dengan protokol kesehatan tahun depan. "Dengan protokol kesehatan, perekonomian mungkin hanya 50% sampai 75% pulih. Jadi pemulihan belum bisa 100%," ujar Chatib dalam acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) IX 2020, Selasa (6/10).

Ia memproyeksikan perekonomian Indonesia hanya akan tumbuh setengah dari target pemerintah dalam APBN 2021 yang sebesar 5% atau hanya mencapai 2,5%-3%. Perkiraan tersebut dengan asumsi vaksin mulai tersedia awal tahun depan.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan perekonomian akan mulai memasuki masa pemulihan pada 2021 dan tumbuh 4,4%. Namun, perbaikan tersebut dengan asumsi kurva infeksi Covid-19 sudah menunjukkan perlambatan disertai prospek penemuan dan produksi vaksin.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...