Ruang Besar Penguatan Rupiah dari Banjir Dana Asing dan Efek Biden

Agustiyanti
9 November 2020, 17:10
Pilpres AS, kemenangan joe biden, rupiah menguat, rupiah tembus di bawah 14.100, dolar as, donald trump kalah
123rf.com
Ilustrasi. BI mencatat asing telah memborong SBN mencapai Rp 6,9 triliun dalam dua pekan terakhir.
NILAI TUKAR RUPIAH DITUTUP MENGUAT
Nilai tukar rupiah menguat 1,02% ke posisi Rp 14.065 per dolar AS pada  perdagangan di pasar spot hari ini. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.)

Rupiah Masih Berpotensi Menguat

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menjelaskan, investor asing kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia seiring sentimen positif hasil pilpres AS yang memenangkan Joe Biden. Kebijakan Biden dinilai para investor lebih mampu diprediksi dan tidak provokatif ke negara lain, termasuk ke Tiongkok.

"Kemenangan Biden diharapkan mengurangi tensi perang dagang AS-China. Sejak 2018, perang dagang terus menciptakan "ketidakpastian yang luar biasa" sehingga terus menimbulkan tekanan bagi mata uang negara-negara emerging market, termasuk Indonesia," ujar Nanang kepada Katadata.co.id, Senin (9/11).

Menurut Nanang, investor mulai kembali memburu Surat Berharga Negara. Dalam dua pekan terakhir, SBN yang diborong asing telah mencapai Rp 6,9 triliun.

Pasokan valas di dalam negeri yang meningkat seiring masuknya aliran modal asing membuat rupiah menguat hingga di bawah Rp 14.100 per dolar AS. Namun, Nanang menilai rupiah masih berada di bawah nilai fundamentalnya atau undervalue dan masih berpotensi menguat. 

"BI melihat ruang bagi rupiah untuk menguat masih lebar karena belum sejalan dengan level fundamentalnya. Secara riil, rupiah masih terlalu murah," katanya.

Rupiah yang masih terlalu murah tercemin dari neraca perdagangan Indonesia yang surplus dalam beberapa bulan terakhir seiring kenaikan ekspor di tengah impor yang masih lemah. Secara keseluruhan, neraca transaksi berjalan pada kuartal III 2020 juga akan mencatatkan surplus setelah defisit mencapai US$ 2,9 miliar pada kuartal II 2020.

Selain itu, inflasi pada September hanya mencapai 0,07% atau 1,44% secara tahun kalender atau year to date dan diperkirakan berada di bawah 2% untuk sepanjang 2019. Rupiah juga masih berpotensi menguat jika memperhitungkan perbedaan yield dengan negara-negara lain.

Imbal hasil SBN tenor 10 tahun telah menurun ke level 6,28%, terendah dalam tiga tahun terakhir menurut catatan Reuters. Kendati demikian, Nanang menilai imbal hasil SBN Indonesia masih jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara peer Asia sehingga masih sangat menarik di mata investor asing. 

Adapun langkah the Fed yang diperkirakan terus menempuh quantitative easing akan membuat likuiditas dolar membanjiri pasar keuangan global dan merembes ke negara berkembang. The Fed berkomitmen terus melakukan pembelian obligasi pemerintah AS sebesar US$ 120 miliar per bulan.

"Kebijakan QE The Fed yang masif tercermin pada aset di neraca the Fed yang di awal November ini yang sudah mencapai US$ 7,2 triliiun," katanya.

Paket tambahan stimulus AS sebesar US$ 2,2 triliun yang akan bergulir di masa pemerintahan Biden juga akan menambah likuiditas dolar di pasar. Kondisi likuiditas dolar yang akan melimpah karena ekspansi moneter dan fiskal AS dalam beberapa tahun ke depan seharusnya menyebabkan DXY atau index dolar terus menurun, Indeks dolar AS sempat diperdagangkan melemah tadi pagi, tetapi bergerak menguat 0,09% pada sore ini ke posisi 92,3.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Suhaebi memperkirakan rupiah masih berpotensi menguat pada perdagangan besok. Rupiah bahkan berpotensi menguat ke level di bawah Rp 14.000 per dolar AS. 

"Pasar menyambut pemilihan Joe Biden sebagai presiden AS dengan ekspektasi bahwa Gedung Putih yang lebih tenang dapat meningkatkan perdagangan dunia dan bahwa kebijakan moneter akan tetap mudah," ujar Ibrahim.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...