Survei: Keyakinan Konsumen Turun Terhadap Kondisi Ekonomi Akibat PPKM

Agatha Olivia Victoria
8 Februari 2021, 14:57
keyakinan konsumen, kondisi ekonomi, ppkm
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.
Ilustrasi. Penurunan keyakinan konsumen tersebut terutama disebabkan menurunnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada enam bulan yang akan datang.

Sementara itu, konsumen memperkirakan perkembangan kegiatan usaha ke depan lebih terbatas, terindikasi dari Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha sebesar 102,8 pada Januari 2021, lebih rendah dari 121,2 pada bulan sebelumnya. Penurunan indeks terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran responden, terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 4,1-5 juta per bulan.

Menurut kategori usia, penurunan indeks terjadi pada responden berusia di bawah 60 tahun. Ekspektasi konsumen terhadap terhadap penghasilan pada enam bulan yang akan datang juga terpantau melemah. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi  Penghasilan yang menurun dari 130,2 pada bulan sebelumnya menjadi 115,8.

Penurunan indeks terjadi pada seluruh tingkat pengeluaran, terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1-2 juta per bulan. Berdasarkan kategori usia responden, penurunan ekspektasi terhadap penghasilan ke depan terjadi pada hampir seluruh kelompok usia, terdalam pada kelompok usia 51-60 tahun.

Sejalan dengan menurunnya ekspektasi terhadap kegiatan usaha dan penghasilan ke depan, ekspektasi konsumen terhadap tersedianya lapangan kerja pada enam bulan mendatang juga terpantau melemah. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja yang pada Januari 2021 yang menurun dari 121,7 menjadi 101,4.

Indeks ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja terutama menurun pada kelompok pendidikan SLTA. Sementara dari sisi usia, indeks menurun pada seluruh kategori usia.

Di sisi lain, rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi pada Januari 2021 meningkat dari 69% menjadi 73,2%. Peningkatan proporsi konsumsi pada Januari 2021 tersebut diikuti dengan menurunnya rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang disimpan dari 20,8% menjadi 15,3%. Sementara itu, rata-rata rasio pembayaran cicilan/utang meningkat dari 10,2% pada bulan sebelumnya menjadi 11,5%.

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menjelaskan bahwa konsumen sudah mulai kembali tidak yakin dengan ekonomi RI semenjak penerapan PPKM. "Ini seiring peningkatan kasus Covid-19," kata Piter kepada Katadata.co.id, Senin (8/2).

Selain itu, berbagai bencana yang melanda Tanah Air di awaln tahun semakin membuat keyakinan konsumen berkurang. Dengan demikian, kebijakan pemerintah selanjutnya harus bisa lebih baik dalam menangani seluruh bencana yang menimpa saat ini.

Pemerintah melaporkan kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 10.827 kasus pada Minggu (7/2). Dengan begitu, total kasusnya menjadi 1.157.837 kasus. Sebanyak 949.990 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh (82.05%) dan 31.556 orang meninggal dunia (2.73%), sementara sisanya masih menjalani perawatan. Selain itu, ada 76.029 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...