IMF Ramal Ekonomi RI Tumbuh di Bawah Malaysia & Vietnam hingga 2022

Agatha Olivia Victoria
7 April 2021, 16:07
IMF, pertumbuhan ekonomi global, ekonomi global, prospek ekonomi
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Ilustrasi. IMF merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 5,5% menjadi 6%.

Menurut IMF, pemulihan ekonomi akan berbeda antar negara dan sektor. Hal ini mencerminkan variasi gangguan yang disebabkan pandemi dan tingkat dukungan kebijakan. Prospek pertumbuhan ekonomi tiap negara tidak hanya bergantung pada hasil pertempuran antara virus dan vaksin, tetapi juga bergantung pada seberapa efektif kebijakan ekonomi yang diterapkan.

Peningkatan prospek ekonomi AS menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara maju. IMF memproyeksi ekonomi AS tumbuh 6,4% pada tahun ini, melesat dari proyeksi Januari sebesar 1,3%.

IMF merekomendasikan setiap negara agar bisa memfokuskan kebijakannya untuk penanganan krisis kesehatan akibat Covid-19. Setiap negara juga perlu mengantisipasi dampak jangka panjang akibat pandemi, antara lain peningkatan ketimpangan hingga bermunculannya perusahaan gagal.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis percepatan vaksinasi akan membuat tercapainya target pertumbuhan ekonomi tahun ini 4,5%-5,3%. Program vaksinasi mencapai 10,49 juta dosis per 28 Maret 2021 yang terdiri dari pemberian vaksin virus corona suntikan pertama kepada 7,25 juta orang dan suntikan kedua 3,24 juta.

"Akselerasi vaksinasi akan terus dilaksanakan guna memulihkan kepercayaan publik," ujar Airlangga dalam Forum Diskusi Publik: Optimalisasi UU Cipta Kerja sebagai Strategi Utama Akselerasi Investasi Indonesia, Selasa (30/3).

Selain vaksinasi, Airlangga menyebutkan bahwa pengendalian Covid-19 melalui pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Kebijakan tersebut untuk menyeimbangkan aspek pengendalian Covid-19 dan ekonomi.

Di sisi lain, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) akan terus dilanjutkan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi. "Tahun ini alokasinya bahkan lebih tinggi dari realisasi tahun lalu," kata dia.

Pemerintah memutuskan menambah alokasi anggaran PEN 2021 menjadi Rp 699,43 triliun, lebih tinggi dari alokasi 2020 Rp 695,2 triliun dengan  realisasinya Rp 579,78 triliun. Angka ini bahkan hampir dua kali lipat dibandingkan alokasi awal dalam APBN 2020 sebesar Rp 373,2 triliun.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...