Kian Tumbuh, Produk Kekayaan Intelektual Berpotensi Dongkrak Investasi

Agatha Olivia Victoria
2 Juni 2021, 17:59
investasi, investasi kekayaan intelektual, bps, produk kekayaan intelektual
ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.
Ilustrasi. BKPM mencatat, realisasi investasi pada kuartal I 2021 sebesar Rp 219,7 triliun, naik 4,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) turun 4,2% dibanding periode sama tahun sebelumnya namun berhasil tumbuh 4,2% dari kuartal sebelumnya. "Foreign Direct Investment mulai stabil. Pada kuartal I ini, realisasi modal beda tipis dengan penanaman modal dalam negeri," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Virtual Realisasi Investasi kuartal I 2021, akhir April 2021.

Dia menjelaskan, porsi PMA dari total seluruh investasi masuk saat ini mencapai 50,8%, sedangkan PMDN mencapi 49,2%. Posisi ini berbanding terbalik dibandingkan kuartal sebelumnya di mana porsi PMDN lebih besar dari PMA.

Bahlil mengatakan, Singapura masih menjadi negara terbesar asal PMA di Indonesia, yakni US$ 2,6 miliar. Tiongkok berada di posisi kedua dengan nilai US$ 1 miliar, disusul Korea Selatan US$ 900 juta, Hong Kong US$ 800 juta, dan Swiss US$ 500 juta. "Singapura ini memang belum tergoyahkan," ujar dia.

Dia menuturkan bahwa Korea Selatan biasanya berada di posisi nomor lima atau enam. Namun, Negeri Gingseng ini menggeser negara lain seperti Jepang seiring investasi pembangunan Pabrik Hyundai di Indonesia.

Menurut dia, pabrik tersebut akan segera rampung sehingga Indonesia bisa memproduksi mobil listrik pada Maret hingga April 2022. Investasi Korea Selatan dalam pembangunan pabrik itu sebesar US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 20 triliun.

Dilihat dari sektornya, investasi perumahan, kawasan industri, dan perkantoran berhasil menduduki peringkat pertama dengan nilai Rp 29,4 triliun. Kemudian, disusul sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp 27,9 triliun dan transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 25,6 triliun.

Selanjutnya, ada sektor industri makanan Rp 21,7 triliun yang memang tumbuh pesat di tengah pandemi. Pada peringkat kelima, terdapat sektor listrik, gas, dan air Rp 20,2 triliun.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...