Tumbuh 11,4%, Uang Beredar Tembus Rp 7.000 Triliun di Juni

Abdul Azis Said
23 Juli 2021, 14:31
Pengguna jasa reparasi seluler genggam menghitung uang usai mereparasi seluler genggam miliknya di bawah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) menawarkan jasa reparasi dan tukar tambah seluler genggam di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Cililitan, Jakarta Timur,
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pengguna jasa reparasi seluler genggam menghitung uang usai mereparasi seluler genggam miliknya di bawah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) menawarkan jasa reparasi dan tukar tambah seluler genggam di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Cililitan, Jakarta Timur, Selasa, (13/7/2021). Uang beredar tembus Rp 7.119,6 triliun di Juni.

BI juga melaporkan kenaikan pada nilai transaksi perbankan digital yang mencapai Rp 17.901,76 triliun atau naik 39,39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Proyeksi untuk keseluruhan tahun transaksinya diperkirakan akan mencapai Rp 35.600 triliun atau naik 30,1% dibandingkan pencapaian tahun 2020.

Perry mengatakan bank sentral masih akan terus mendorong percepatan digitalisasi perekonomian termasuk memperluas penggunaan merchant QR Code Indonesian Standard (QRIS), 

Pemerintah menargetkan implementasi QRIS hingga akhir tahun ini bisa mencapai 12 juta merchant, dan hingga pertengahan Juli realisasinya sudah mencapai 7,7 juta merchant. Pengetatan mobilitas lewat PPKM Darurat rupanya membantu akselerasi penggunaan QRIS, terpantau terjadi kenaikan volume transaksi menggunakan QRIS sebesar 7,63% sebanyak 8 juta transaksi, sementara nilai transaksinya sebesar Rp 727,2 miliar meningkat sekitar 32,5% dari minggu sebelum penerapan PPKM.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sebelumnya juga memperkirakan nilai transaksi ekonomi digital Indonesia tahun 2030 akan mencapai Rp 4.531 triliun. Nilai tersebut akan menyumbang 55% terhadap produk domestik bruto (PDB) digital ASEAN. "Pertumbuhan ekonomi digital akan tumbuh 8 kali lipat dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun," kata Lutfi usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (10/6).

Tren e-commerce kata Lutfi akan mendominasi pertumbuhan ekonomi digital, nilai transaksinya pada tahun 2030 akan mencapai Rp 1.900 triliun atau setara 34% terhadap total ekonomi digital Indonesia pada 2030. Selain itu, business to business diproyeksi akan menyumbang 13% atau Rp 763 triliun.

Sumbangan sektor kesehatan di ekonomi digital mencapai 8% atau Rp 471,6 triliun, dan sektor online travel diperkirakan mencapai Rp 575 triliun. Kemudian, sektor ride hailing seperti Gojek dan Grab akan berperan sebesar Rp 401 Ttriliun pada 2030. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...