Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Melesat 7,07%, RI Keluar dari Resesi

Abdul Azis Said
5 Agustus 2021, 11:24
pertumbuhan ekonomi, resesi, pertumbuhan ekonomi kuartal II, BPS
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Indonesia keluar dari resesi pada kuartal kedua berkat pertumbuhan ekonomi yang melesat.

Pertumbuhan ekonomi yang melesat pada kuartal kedua tahun ini tak lepas dari kontraksi ekonomi dalam yang terjadi pada periode yang sama tahun lalu. Ekonomi pada kuartal II 2020 minus 5,32% akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menghantam konsumsi rumah tangga. 

Pertumbuhan ekonomi negatif berlanjut hingga kuartal pertama tahun ini yang mencapai 0,74% dengan tren yang menurun seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.

Konsensus pasar yang dihimpun Katadata.co.id sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua mencapai 6,9% secara tahunan. Proyeksi ini sejalan dengan prediksi Bank Indonesia yakni pertumbuhan sedikit di bawah 7%, tetapi di bawah perkiraan pemerintah 7,1% hingga 7,5%.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, pengaruh efek tahun dasar atau low base effect yang negatif lebih dari 5% pada kuartal II 2020 memberikan pengaruh besar. Selain itu, ada faktor percepatan penyaluran bansos yang terbantu oleh faktor musiman Lebaran mendukung pemulihan konsumsi rumah tangga. 

Hal ini diindikasikan dari sejumlah indikator yang membaik pada April hingga Juni.  Keyakinan konsumen pada sepanjang kuartal kedua ini berada di level optimistis dan penjualan retail tumbuh positif. Sementara PMI manufaktur berada di level ekspansif pada April-Juni, dan mencetak rekor tertinggi pada Mei mencapai 55,3. 

Konsumsi rumah tangga merupakan penyumbang terbesar produk domestik bruto dengan porsi mencapai lebih dari 50%. Selain konsumsi rumah tangga, Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro juga memperkirakan ekonomi pada April-Juni 2021 ditopang oleh investasi.

Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro juga memperkirakan ekonomi pada April-Juni 2021 ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

Badan Koordinasi Penanaman Modal/Kementerian Investasi melaporkan realisasi investasi pada kuartal II 2021 sebesar Rp 223 triliun, tumbuh 16,2% dibandingkan realisasi sama tahun lalu. Penanaman modal asing (PMA) tumbuh 19,6% menjadi Rp 116,8 triliun, sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tumbuh 12,7% menjadi Rp 106,2 triliun.

Selain itu, kinerja ekspor dan impor juga cukup kinclong. BPS mencatat ekspor sepanjang semester pertama tahun ini naik 34,78% yoy mencapai US$ 102,87 miliar, sedangkan impor naik 28% yoy menjadi US$ 91,1 miliar. Alhasil, neraca perdagangan surplus mencapai US$ 11,86 miliar. 


Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...