Inflasi AS Melambat Imbas Corona Varian Delta, Bagaimana Tapering Off?

Abdul Azis Said
15 September 2021, 08:32
inflasi amerika, tapering off, the fed
Reuters
Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell

Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi Amerika Serikat (AS) pada Agustus melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Data ini menjadi salah satu pertimbangan bank sentral AS, The Fed dalam menentukan waktu tapering off atau pengurangan pembelian aset.

Departemen Ketenagakerjaan pada Selasa (14/9) melaporkan, inflasi Agustus 0,3% secara bulanan (month to month/mtm). Ini merupakan kenaikan IHK terkecil sejak Januari dan melambat dari bulan sebelumnya 0,5%.

Secara tahunan (year on year/yoy), inflasi Agustus 5,3%. Ini lebih lemah dibandingkan bulan sebelumnya 5,4%.

Meski begitu, wakil kepala ekonom di Aberdeen Standard Investments di Boston James McCann menilai bahwa inflasi AS tetap kuat. “Bahkan, jika tidak meledak seperti yang terjadi di awal tahun,” kata dia dikutip dari Reuters, Selasa (14/9).

Namun, harus dilihat lagi jika pelambatan inflasi terjadi selama enam bulan ke depan. “Ini akan mengurangi tekanan The Fed untuk segera tapering off dengan kenaikan suku bunga," ujar James McCann.

AS mencatat, bahan pangan mengalami inflasi 0,4% mtm. Ini melambat dibandingkan dua bulan sebelumnya.

Hal itu terutama dipengaruhi oleh biaya produk susu yang mulai turun. Sedangkan harga bensin masih kuat dengan kenaikan 2,8%, dibanding Juli 2,4%.

Komponen inflasi inti, yang tidak menghitung kenaikan harga bahan pangan volatile dan energi, naik tipis 0,1% mtm. Kenaikan ini yang terkecil sejak Februari. Secara tahunan, inflasi inti 4% atau turun dibandingkan Juli 4,3%.

Kenaikan harga pada komponen inti juga di bawah ekspektasi ekonom yang disurvei Ruters, yakni 0,3% mtm dan 4,2% yoy. Inflasi inti tertahan karena adanya deflasi mobil bekas dan truk 1,5%. Padahal, harganya naik lima bulan berturut-turut.

Tarif penerbangan juga deflasi 9,1%. Penyebabnya kemungkinan karena lonjakan kasus Covid-19 imbas varian Dela. Alhasil, masyarakat Amerika mengurangi intensitas perjalanan bulan lalu.

Sedangkan harga akomodasi hotel dan motel turun 3,3% setelah melonjak 6,8% pada Juli. Meski begitu, harganya berada di atas pra-pandemi. Ini menunjukkan kenaikan moderat ke depan.

Sejumlah barang dan jasa masih melanjutkan kenaikan, terutama sektor hunian. Harga sewa rumah naik 0,3%. Marginnya sama dalam empat bulan berturut-turut.

Penyebabnya kemungkinan karena banyak perusahaan yang mulai melakukan aktivitas di kantor, sehingga mendorong orang-orang untuk kembali ke kota.

Harga furnitur dan tempat tidur naik 2,3%. Begitu juga dengan harga peralatan meningkat 1,5% dan kendaraan bermotor 1,2%.

Konsumen juga membayar lebih untuk biaya perawatan kesehatan, sehingga terjadi inflasi 0,2%. Ini karena kenaikan kuat biaya layanan rumah sakit yang diimbangi oleh penurunan obat resep.

Perlambatan inflasi Agustus tersebut sejalan dengan proyeksi Gubernur The Fed Jerome Powell, yang menyatakan bahwa IHK tinggi bersifat sementara. Saat konferensi pers hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), ia berupaya meredam kekhawatiran pasar bahwa inflasi tinggi akan bertahan lama.

Dia mengatakan pemulihan masih akan berlanjut, sehingga bank sentral tetap berhati-hati melihat berbagai data ekonomi terutama inflasi dan pasar tenaga kerja sebelum menarik gas tapering off.

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...