Pasar Waswas Rapat The Fed, Rupiah Dibuka Melemah Rp 14.252 Per US$

Image title
Oleh Abdul Azis Said
20 September 2021, 09:52
rupiah, dolar AS, nilai tukar
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Warga menukarkan mata uang dolar AS di sebuah gerai money changer, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Nilai tukar Rupiah pada Jumat (28/2/2020) sore, bergerak melemah menjadi Rp14.420 per dolar AS, yang disebabkan kekhawatiran pasar terhadap dampak virus corona kepada ekonomi global.

Begitu pula Presiden Fed New York John Williams yang juga menyerukan rencana tapering terus berlanjut. Dia mencermati kondisi inflasi yang tinggi saat ini telah memenuhi standar inflasi yang disyaratkan Fed untuk memulai tapering off. 

Dari dalam negeri, Ariston optimistis perbaikan penanganan pandemi di dalam negeri akan menahan rupiah tidak terkontraksi lebih dalam. Laporan kasus harian pada Minggu (19/9) hanya bertambah 2.234 kasus positif,  terendah sejak 24 Agustus tahun lalu.

Hampir semua provinsi melaporkan penurunan jumlah kasus baru Covid-19 pada Minggu (19/9). Dari 34 provinsi, hanya ada delapan provinsi yang mencatakan tambahan kasus di atas 100 yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Bali, Aceh, dan D.I Yogyakarta.

Senada dengan Ariston, Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan pergerakan rupiah hari ini akan banyak dipengaruhi penantian pasar terhadap hasil pertemuan Fed mendatang. Kendati demikian, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang juga digelar pekan ini diharap mampu memberikan sentimen positif untuk menahan laju pelemahan.

"BI kemungkinan pada RDG pekan ini masih akan tetap mempertahankan BI7DRR pada 3,5%," kata Rully kepada Katadata.co.id

Sementara, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam rapat kerja dengan DPR pekan lalu mengatakan bank sentral masih akan mempertahankan suku bunga saat ini hingga ada tanda-tanda kenaikan inflasi. Sementara suku bunga acuan saat ini tercatat sebagai yang terendah dalam sejarah dan sudah turun enam kali sejak awal tahun lalu.

Dalam hasil survei harga yang dibuat BI pada pekan ketiga September memperkirakan inflasi bulan ini kembali melambat 0,01% secara bulanan. Jika ramalan ini tidak melesat, maka Indeks Harga Konsumen (IHK) terus turun dalam tiga bulan berturut-turut yakni 0,08% pada Juli dan 0,03% pada Agustus.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...