BI Sebut Tak Banyak Intervensi Rupiah Meski Diterpa Isu Tapering Off

Abdul Azis Said
21 September 2021, 19:06
tapering off, rupiah, bank indonesia
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memastikan akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah rencana tapering off the fed.

Selain itu, The Fed juga telah mengklarifikasi kepada publik bahwa rencana tapering off dalam waktu dekat hanya untuk mengurangi pembelian aset. "Tapering itu pengurangan likuiditas bukan kenaikan Fed funds rate (suku bunga)," kata Perry.

BI memperkirakan The Fed akan memulai pengurangan pembelian aset pada bulan depan. Kendati demikian, kenaikan suku bunga diprediksi masih akan lama, kemungkinan baru dimulai pada kuartal III 2022.

Kedua,  kondisi koordinasi BI dan pemerintah yang saat ini terjaga dengan baik. Meski intervensi yang dilakukan sepanjang tahun ini masih minim, Perry memastikan pihaknya sudah menyiapkan strategi Triple Intervention untuk menjaga stabilitas nilai tukar, yakni intervensi melalui pasar spot, DNDF dan pasar obligasi.

Ketiga, ketahanan ekonomi domestik yang terus membaik. Hal ini terindikasi dari defisit transaksi berjalan (CAD) tahun 2021 yang diperkirakan hanya sebesar 0,6%-1,4% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Ini jauh lebih baik dibandingkan CAD pada tahun 2018 yang mencapai 3% terhadap PDB.

Di samping itu, posisi cadangan devisa RI yang cukup tinggi dan menyentuh US$ 144,8 miliar. Angka posisi cadangan devisa ini jauh lebih tinggi dari posisi saat periode taper tantrum yang berada di bawah US$ 100 miliar.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...