Rupiah Diramal Kembali Melemah Imbas Kuatnya Sentimen Tapering Off Fed

Abdul Azis Said
1 Oktober 2021, 10:05
nilai tukar rupiah,
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.
Karyawan menghitung uang pecahan 100 Dollar Amerika di salah satu gerai penukaran uang asing, di Jakarta, Selasa (29/9/2020).

Sekalipun tidak ada perubahan signifikan pada rencana tapering yang diumumkan pada rapat lalu, Fed tampaknya juga semakin dekat untuk mengambil keputusan mempercepat kenaikan suku bunga.

Separuh anggota komite FOMC memperkirakan inflasi yang tinggi saat ini kemungkinan masih akan bertahan lama, karena itu kenaikan suku bunga diramal akan dimulai setelah pengurangan stimulus berakhir atau pada kuartal III 2022.

Untuk diketahui, The Fed melakukan pembelian aset senilai US$ 120 miliar setiap bulannya untuk mendukung pemulihan ekonomi AS. Aset ini teriri atas US$ 80 miliar berupa obligasi pemerintah dan US$ 40 miliar berupa obligasi beragun hipotek.

Rencana tapering yang masih kuat tersebut memicu indeks saham Eropa dan AS ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Selain itu, indeks saham utama Asia pagi ini juga bergerak melemah, menunjukkan menurunnya minat pasar terhadap risiko.

Senada dengan Ariston, analis pasar uang bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto juga meramal pergerakan rupiah masih akan dipengaruhi berbagai sentimen eksternal. Ia meramal rupiah cenderung stabil dengan bergerak di kisaran Rp 14.284 hingga Rp 14.345 per US$.

Selain oleh rencana tapering off Fed, pembahasan RUU penangguhan batas utang AS juga masih menjadi perhatian pesar. Kongres AS hingga saat ini baru merestui RUU pendanaan pemerintah untuk menghindari shutdown alias penutupan sementara.

Namun usulan untuk menangguhkan batas utang hingga Desember 2022 masih belum menemui kesepakatan. Sementara Departemen Keuangan AS pekan ini juga sudah menyurati DPR terkait potensi default alias gagal bayar jika RUU tersebut tidak dirampungkan sebelum tanggal 18 Oktober.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...