Neraca Perdagangan Surplus, Rupiah Perkasa Tembus Level 14.000 per US$

Abdul Azis Said
15 Oktober 2021, 10:57
rupiah, kurs rupiah, dolar AS
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Rupiah pagi ini dibuka melemah 0,05% di level Rp 14.125 per dolar AS.

Dari dalam negeri, Ariston menyebut surplus neraca perdagangan September memberikans sentimen positif. BPS mencatat neraca perdagangan pada September kembali surplus US$ 4,37 miliar sehingga secara kumulatif Januari September 2021 mencapai US$ 25 miliar. "Surplus perdagangan karena kenaikan harga komoditas ekspor dapat mendukung penguatan rupiah," kata Ariston.

Di sisi lain, menurut Ariston,  pasar masih akan mewaspadai rencana tapering off. Dalam risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan lalu diketahui bahwa The Fed berencana memulai tapering off berupa pengurangan pembelian aset dalam waktu dekat. Rencana ini kemungkinan paling cepat pertengahan November atau Desember 2021. Sementara pengumuman resminya akan dilakukan pada pertemuan FOMC awal bulan depan.

The Fed rutin membeli aset pemerintah senilai US$ 120 miliar setiap bulan dalam rangka menyediakan stimulus pandemi, ini terdiri atas US$ 80 miliar berupa US Treasury dan US$ 40 miliar sekuritas berbasis hipotek. The Fed berencana mulai mengurangi pembelian itu secara bertahap, yakni US$ 10 miliar untuk US Treasury dan US$ 5 miliar pada sekuritas berbasis hipotek. Kemudian pembelian aset ditargetkan berakhir pada akhir paruh pertama 2022.

The Fed sebelumnya juga telah memberi sinyal akan mulai menaikkan suku bunga lebih cepat dari rencana awal mereka 2023. Hal ini diketahui setelah separuh dari anggota komite FOMC dalam rapat bulan lalu melihat kenaikan suku bunga perlu dilakukan lebih cepat. Pandangan ini seiring kekhawatiran bahwa inflasi yang memanas akan bertahan lebih lama hingga tahun depan.

Senada dengan Ariston, analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto juga mengatakan rupiah akan menghadapi banyak sentimen positif hari ini. Rupiah diramal bergerak stabil di kisaran Rp 14.110-Rp 14.221 per dolar AS. Pergerakan nilai tukar dipengaruhi sentimen surplus neraca dagang yang diramal masih akan berlanjut, serta yield US Treausry yang berangsur turun.

"Selain itu, secara umum perkembangan global dan domestik masih cukup baik, dengan kasus Covid-19 yang terkendali," kata Rully kepada Katadata.co.id.

Mengutip Worldometer, penambahan kasus positif Covid-19 harian pada Rabu (13/10) 446.332 pasien. Kasus positif harian terus turun di bawah 500 ribu per hari sejak akhir bulan lalu. Sementara itu, kasus meninggal bertambah 7.602 jiwa, jumlahnya juga konsisten berada di bawah 10 ribu sejak pertengahan September.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...