The Fed Diramal Naikkan Suku Bunga Tiga Kali Tahun Depan
Seperti diketahui, sebagiaman pemantauan rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada September, separuh anggota komite melihat kenaikan suku bunga bisa lebih cepat yakni pada tahun depan. Ini berubah setelah mayoritas dari mereka pada Juni lalu memperkirakan bunga acuan akan ditahan rendah hingga 2023.
Dorongan untuk mempercepat kenaikan bunga terutama dipengaruhi kekhawatiran terhadap inflasi tinggi yang akan bertahan lebih lama. Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic merupakan salah satu dari anggota komite FOMC yang menyerukan kenaikan bunga lebih cepat. Ia memperkirakan kenaikan pada paruh kedua tahun 2022.
Dia mengatakan bahwa beberapa hambatan yang muncul terjadi karena pandemi Covid-19 akan memudar dan membuka jalan bagi pertumbuhan yang lebih kuat. Namun, satu masalah yang tidak akan segera hilang dan menjadi tantangan pada pemulihan ekonomi saat ini yaitu inflasi. Ia memperkirakan inflasi akan tertahan hingga tahun depan.
“Gangguan akan berlangsung lebih lama dari yang kami harapkan. Selain itu Pasar tenaga kerja tidak akan normal secepat yang kami harapkan, tetapi permintaan juga akan tetap tinggi, sehingga dengan kombinasi itu berarti kami akan mengalami tekanan inflasi," kata Bostic pada Kamis (21/10).
Berdasarkan notulen rapat FOMC bulan lalu, The Fed berencana memulai tapering off berupa pengurangan pembelian aset mulai pertengahan November atau Desember. Pengurangan pembelian aset sebesar US$ 15 miliar dari pembelian rutin sebesar US$ 120 miliar. Selain itu The Fed juga tetap pada rencana untuk mengakhiri pembelian pada pertengahan tahun depan.