Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 3 Hanya 3,5%, di Bawah Ramalan Sri Mulyani

Abdul Azis Said
5 November 2021, 09:20
pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi kuartal 3, sri mulyani
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan mencapai 3,7% hingga 4,5%.

Pengurangan mobilitas tersebut, menurut dia, berdampak pada beberapa sektor. Salah satunya jumlah penumpang angkutan udara yang turun pada kuartal ketiga dibandingkan kuartal kedua maupun periode yang sama tahun lalu.

"Nampung melihat trennya, pada September mulai terjadi kenaikan," ujar dia. 

Perlambatan ekonomi juga ditunjukkan oleh indeks penjualan riil atau eceran yang menunjukkan indikasi penurunan pada kuartal ketiga dibandingkan kuartal kedua. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan PPKM yang terjadi pada sepanjang Juli-September 2021. 

Konsensus pasar yang dihimpun Katadata.co.id  memperkirakan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini tumbuh 3,64%. Prediksi ini lebih rendah dari proyeksi pemerintah sebesar 4,5% dan realisasi kuartal kedua yang mencapai 7,07%. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumya memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5% pada kuartal ketiga tahun ini. "Kinerja ekonomi kita dengan berbagai perbaikan memberikan optimisme untuk merevisi outlook ekonomi periode Juli-September yang kemungkinan  membaik menjadi 4,5%," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita edisi Oktober 2021, Senin (25/10).

Proyeksi tersebut masih berada dalam kisaran prediksi bulan lalu, yakni 4%-5%. Saat itu, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan positif akan terjadi pada seluruh komponen tetapi cenderung melambat.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut gelombang Covid-19 varian Delta pada Juli lalu memukul sektor ekonomi. Kondisi ini yang memicu kinerja ekonomi sepanjang Juli-September jatuh dibandingkan pertumbuhan 7,07% pada kuartal sebelumnya.

"Memang dibandingkan kuartal kedua turun, tapi kalau dilihat kuartal ketiga, itu kita mengalami varian Delta yang sangat tinggi yang dan menyebabkan adanya koreksi pada pemulihan ekonomi, tapi koreksinya tidak akan terlalu dalam," kata Sri Mulyani.

Konsumsi domestik sempat tertahan sepanjang kuartal ketiga akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat dan PPKM Level 1-4 sejak awal Juli. Seiring kasus melandai, pemerintah pun melonggarkan PPKM dan meningkatkan mobilitas masyarakat. Pemerintah bahkan telah menetapkan Jakarta dan sejumlah wilayah terutama di Jawa berstatus PPKM level 1 dan melonggarkan kapasitas mal hingga transportasi di wilayah-wilayah tersebut hingga 100%. 

 Sri Mulyani juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4% sepanjang tahun. Kinerja tahun ini bisa dipastikan lebih baik dibandingkan kontraksi 2,07% pada tahun lalu.  Namun, pertumbuhan yang tidak signifikan tampaknya dipengaruhi kinerja kuartal I yang masih terkontraksi serta kuartal ketiga yang melambat akibat varian Delta.

"Kinerja kuartal IV tetap akan berpotensi rebound namun mungkin lebih normal, dan tentu dengan reballancing di berbagai kegiatan ekonomi seperti di Cina, AS dan Eopa akan mempengaruhi proyeksi kuartal keempat, termasuk tahun depan," kata Sri Mulyani.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...