WHO Duga Omicron Sudah Ada di Sebagian Besar Negara

Rizky Alika
15 Desember 2021, 07:40
omicron, varian omicron, WHO
photos.hq.who.int
Ilustrasi. WHO mencatat, terdapat 77 negara telah melaporkan kasus Omicron.

Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Mike Ryan mengatakan, langkah mitigasi seperti masker dan jaga jarak tidak akan sepenuhnya menghentikan penularan virus. Namun, upaya itu akan mengurangi tekanan pada sistem kesehatan di seluruh dunia.

“Jika kita semua menerapkan langkah-langkah itu, kita tidak akan menghentikan transmisi Omicron atau Delta. Sangat sulit untuk dihentikan,” kata Ryan pada kesempatan yang sama.

Ryan mengatakan, pemerintah di seluruh dunia perlu bersiap menghadapi gelombang infeksi dengan memastikan rumah sakit memiliki staf, triase, dan pasokan oksigen. Selain itu, pemerintah perlu terus mendorong vaksinasi.

Ia pun menilai, sistem kesehatan saat ini lebih lemah daripada tahun lalu. Apalagi, sistem kesehatan terkadang sulit untuk bangkit setelah terpukul pandemi gelombang pertama.

Tedros menambahkan, WHO khawatir negara-negara kaya yang meluncurkan vaksin booster untuk orang dewasa mereka akan memperburuk ketimpangan vaksin di seluruh dunia. Dia menjelaskan, WHO tidak menentang pemberian booster kepada orang yang berisiko penyakit parah, tetapi prioritas utama tetap harus memvaksinasi mereka yang belum menerima suntikan.

Direktur WHO mengatakan, 41 negara belum mencapai vaksinasi 10% dari populasinya. Selain itu, 98 negara belum mencapai vaksinasi 40% dari populasinya.

“Jika kita membiarkan ketidakadilan berlanjut, kita membiarkan pandemi berlanjut,” kata Tedros.

Ryan menambahkan, larangan bepergian ke sejumlah negara dapat menciptakan rasa aman yang keliru Pasalnya, varian Omicron telah menyebar sebelum terdeteksi. Meski demikian, Amerika Serikat pada bulan lalu melarang pengunjung dari Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik, dan Malawi.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...