Penyaluran Kredit Bank Awal Tahun Ini akan Lebih Ketat dan Melambat

Abdul Azis Said
21 Januari 2022, 11:49
kredit, bank Indonesia, perbankan, survei BI, penyaluran kredit
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Ilustrasi. Survei BI juga menunjukan outstanding kredit tahun ini akan tumbuh 8,7% secara tahunan,

Kenaikan signifikan juga pada indeks ILS kredit UMKM, yakni dari 0,5% menjadi 2,2%. Indeks di atas 0% atau positif berarti standar penyaluran kredit menjadi lebih ketat, sebaliknya semakin negatif berarti semakin longgar.

Dengan perkembangan tersebut, survei BI juga menunjukan outstanding kredit tahun ini akan tumbuh 8,7% secara tahunan, lebih tinggi dari pertumbuhan kredit tahun lalu 5,2%.

"Responden menyampaikan bahwa prakiraan kinerja penyaluran kredit tahun 2022 didukung oleh optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit," tulis BI.

Responden juga memperkirakan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK)  akan tumbuh melambat. Nilai SBT pertumbuhan DPK pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar 17,4%, lebih rendah dibandingkan 78,5% pada kuartal sebelumnya.

Pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada seluruh jenis instrumen, dengan SBT tertinggi pada instrumen tabungan sebesar 87,0%. Nilai SBT untuk giro dan deposito masing-masing sebesar 18,8% dan 2,9%. Meski begitu, ketiganya melambat dibandingkan periode sebelumnya.

Sementara itu, pertumbuhan DPK untuk keseluruhan tahun diperkirakan meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK sebesar 93,8%, lebih tinggi dibandingkan 78,5% pada tahun sebelumnya. Optimisme tersebut dipengaruhi faktor kondisi likuiditas bank serta meningkatnya fasilitas dan pelayanan jasa bank.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...