Rupiah Anjlok ke Rp 14.405/US$, Terimbas Melonjaknya Kasus Covid-19

Abdul Azis Said
31 Januari 2022, 09:33
rupiah, Covid-19, fed
Unsplash/Mufid Majnun

Analis pasar uang Bank Mandiri Rully A Wisnubroto juga memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.354 dan Rp 14.398 per dolar AS.

Rupiah cenderung melemah terutama oleh sentimen eksternal dari bank sentral Amerika, The Fed.

"Pergerakan rupiah masih akan dipengaruhi oleh ekspektasi kenaikan bunga acuan The Fed yang akan dilakukan pada Maret mendatang," kata Rully kepada Katadata.co.id

 Dalam pernyataan terbaru, pejabat The Fed memperkirakan kenaikan bunga acuan pertama pada Maret bisa sebesar 50 basis poin (bps) atau setengah persentase.

Ini merupakan langkah yang tidak biasa dan belum pernah dilakukan The Fed kira-kira dalam dua dekade terakhir. Kenaikan biasanya hanya sebesar 25 bps.

Selain itu, pasar juga mulai bertaruh The Fed akan menaikkan bunga acuannya hingga lima kali. Ini seiring ekspektasi pasar bahwa bank sentral utama dunia itu akan lebih agresif memperketat moneternya demi meredam kenaikan inflasi.

Dari dalam negeri, Rully mengatakan pasar menanti rilis data inflasi pada Rabu (2/2). 

"Kami perkirakan akan kembali naik, di atas 2%, sehingga belum akan menopang pergerakan Rupiah," kata dia.

Bank Indonesia memperkirakan inflasi memang akan mulai menanjak tahun ini, terutama di paruh kedua mendatang.

Kendati demikian, kenaikan harga-harga dipastikan masih di sasaran target 2%-4%. Dari sisi supply dipastikan masih mampu mengimbangi potensi kenaikan permintaan seiring membaiknya perekonomian tahun ini.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...