Konsumsi Produk Halal Indonesia Ditaksir Capai Rp 4.033 T pada 2025

Abdul Azis Said
14 Maret 2022, 16:15
produk halal, konsumsi rumah tangga, konsumsi
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Ilustrasi. Konsumsi produk halal Indonesia pada 2020 mencapai US$ 184 miliar.

Lembaga konsultan Dinar Standard memperkirakan konsumsi produk halal Indonesia pada tahun 2025 mencapai US$ 281,6 miliar atau Rp 4.033 triliun (kurs Rp 14.300.US$). Konsumsi produk halal diperkirakan tumbuh rata-rata 14,96% per tahun dalam lima tahun sejak 2020 hingga 2025. 

Lembaga ini mencatat, konsumsi produk halal Indonesia pada 2020 mencapai US$ 184 miliar. Produk halal ini meliputi makanan, fesyen, farmasi, kosmetik, media dan pariwisata. Mayoritas konsumsi dari komponen tersebut terkontraksi saat dihantam pandemi pada tahun 2020, tetapi diperkirakan pada rentang 2020-2025 semuanya akan tumbuh positif, terutama pada sektor pariwisata. 

"Kami lihat sektor pariwisata halal mengalami dampak paling besar dari Covid-19, meskipun kita bisa lihat kosmetik relatif lebih baik yang masih berada di zona positif," kata CEO and Managing Director of Dinar Standard  Rafi-Udin Shikoh dalam diskusi dengan media, Senin (14/3).

Sektor pariwisata halal pada 2020 terkontraksi cukup dalam 70% menjadi US$ 3,37 miliar. Namun, sektor ini pada 2025 diperkirakan akan tumbuh paling kuat di antara lima sektor lainnya  dengan pertumbuhan 18,96% per tahun. 

Sektor makanan diperkirakan juga tumbuh dua digit sebesar 14,64% setelah saat awal pandemi terkontraksi 6,44%. Pengeluaran masyarakat untuk makanan halal pada tahun 2020 sebesar US$ 135 miliar.

Sektor kosmetik pada 2020 menjadi satu-satunya yang tumbuh positif yakni 0,71% sebesar US$ 4,19 miliar . Sektor ini masih akan melanjutkan pertumbuhan yang cukup kuat sampai 2025 yakni 12,62%.

Sektor lainnya berupa pengeluaran untuk fesyen halal pada tahun 2020 mencapai US$ 15,6 miliar atau terkontraksi 4,99% dari tahun sebelumnya. Meski begitu, pada 2025 diperkirakan sektor ini bisa tumbuh rata-rata 8,34% per tahun. Sektor farmasi dengan kontraksi 4,3% pada 2020 diperkirakan bisa tumbuh hingga 5,83% tiap tahunnya hingga 2025. Pertumbuhan sektor media akan tumbuh rata-rata 8,95% sampai 2025 setelah pada tahun pertama pandemi terkoneksi 4,65%.

Konsumsi produk halal domestik pada 2020 yang sebesar US$ 184 miliar ini belum termasuk sektor keuangan syariah yang mencapai US$ 119,5 miliar. Saat konsumsi terkontraksi, sektor keuangan syariah justru tumbuh kuat 20,5% selama periode 2019-2020.

Lebih lanjut, dari sisi perdagangan, nilai ekspor produk halal Indonesia pada tahun 2020 sebesar US$ 8 miliar. Meski demikian, Indonesia masih mencatat defisit perdagangan produk halal, yang mana nilai impor produk halal Indonesia mencapai US$ 10 miliar. Adapun produk halal yang diimpor dan ekspor ini meliputi makanan, fesyen, farmasi dan kosmetik.

"Indonesia adalah pasar konsumen terbesar untuk produk halal yg merepresentasikan 11,3% dari sekitar US$ 2 triliun konsumsi produk halal dunia, ini perspektif yang bagus bagi investor internasional dan kita sudah melihat banyak investasi yang masuk ke Indonesia sekarang," kata Rafi-uddin.

Pada tahun 2020, nilai investasi yang masuk ke sektor ekonomi halal mencapai US$ 5 miliar. Adapun investasi ini mengalir ke sektor makanan, fesyen, farmasi, kosmetik, perjalanan, media dan sektor keuangan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...