Pemerintah Bayar Pinjaman, Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp 5.952 T
ULN swasta juga kembali turun US$ 206,1 miliar dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 205,3 miliar atau Rp 2.954 triliun pada Januari 2022.ULN swasta juga terkontraksi 1% (yoy), lebih dalam dalam kontraksi pada Desember 2021 0,8%.
"Perkembangan tersebut bersumber dari adanya pelunasan pinjaman luar negeri swasta yang jatuh tempo selama periode Januari 2022 sehingga menyebabkan ULN lembaga keuangan terkontraksi sebesar 4,3% yoy," kata Erwin.
Penurunan juga dipengaruhi ULN korporasi bukan lembaga keuangan yang terkontraksi sebesar 0,1% YOY, setelah bulan sebelumnya masih tumbuh positif 0,1%.
Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap atau air panas, dan udara dingin, sektor industri pengolahan, serta sektor pertambangan dan penggalian. Keempat sektor usaha tersebut menyumbang 76,6% dari total ULN swasta.
Dengan terus turunnya ULN Indonesia, Erwin memastikan bahwa posisi utang hingga awal tahun ini masih tetap sehat. ULN juga tetap terkendali yang tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 34,1% , turun dibandingkan pada bulan sebelumnya sebesar 35%.
"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,2% dari total ULN," kata Erwin.
Hampir seluruh ULN milik pemerintah merupakan tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9%. Sementara itu, 76,3% dari ULN swasta merupakan utang jangka panjang.