Rupiah Melemah Rp 14.338/US$ Tertekan Bunga The Fed dan Harga Minyak

Abdul Azis Said
18 Maret 2022, 09:43
rupiah, dolar, nilai tukar
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Selain itu, Ariston mengatakan sentimen koreksi dari kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika (The Fed) tampaknya mulai terlihat. Pasar masih mencerna dampak kenaikan suku bunga acuan AS meskipun sesuai dengan ekspektasi.

Setelah kenaikan pertama bulan ini, The Fed memberikan indikasi akan mengerek suku bunga acuan pada sisa enam rapat tahun ini. "Sentimen negatif terhadap aset berisiko terlihat pagi ini. Sebagian indeks saham Asia bergerak negatif. Indeks saham Futures AS juga bergerak turun," kata Ariston.

Sedangkan sentimen dari dalam negeri cenderung positif dan mendukung penguatan. Analis pasar uang Bank Mandiri Rully A Wisnubroto memperkirakan rupiah bisa menguat dan bergerak di rentang Rp 14.271-Rp 14.342 per dolar AS.

"Pasar menyambut positif keputusan BI untuk menahan suku bunga pada level 3,5% dengan tetap melanjutkan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi dari pandemi," kata Rully kepada Katadata.co.id

Selain itu, derasnya arus modal asing di pasar saham serta surplus neraca perdagangan bulan Februari 2022 yang cukup besar mendorong Rupiah untuk tetap positif di tengah ketidakpastian.

Sementara, analis DC Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah akan stabil dengan bergerak di rentang Rp 14.275-Rp 14.375 per dolar AS. Pasar menurutnya akan kembali memantau perkembangan pembicaraan lebih lanjut antara Rusia dan Ukraina.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...