Pandemi Mereda, Ini Sederet Risiko Global yang Menghantui Tahun Depan

Agustiyanti
28 April 2022, 14:38
kebijakan APBN, APBN, defisit fiskal
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi. Pemerintah memastikan, kebijakan APBN pada tahun depan akan tetap mengarah kepada konsolidasi menuju defisit di bawah 3% dari produk domestik bruto (PDB).

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo mengingatkan jajaran pemerintah pusat dan daerah agar bersiap menghadapi dampak krisis ekonomi dan politik dunia hingga tahun depan. Oleh sebab itu ia meminta semua pihak waspada dan menyiapkan antisipasinya.

Jokowi mengatakan, situasi saat ini tidak mudah lantaran Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Kondisi semakin memburuk lantaran ada gangguan rantai pasok dunia serta konflik Rusia dengan Ukraina yang berdampak pada krisis energi serta pangan.

"Saya beri gambaran agar semua waspada, antisipasinya harus tepat dan harus siap jika krisis berlanjut hingga tahun depan," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022 di Istana Negara, Kamis (28/4). 

Kenaikan harga yang terjadi di tingkat global saat ini melonjak secara tajam. Dia mencontohkan, inflasi di Turki telah mencapai 61,1%, sedangkan inflasi Amerika Serikat sebesar 8,5 %. "Di kita terakhir 2,6 %. Ini harus bersama-sama diperbaiki," katanya.

Adapun hasil survei Charta Politika menunjukkan penilaian publik terhadap kondisidi Tanah Air pada bulan April 2022 kurang terlalu baik jika dibandingkan dengan penilaian pada Februari 2022.

Pada April 2022, sebanyak 56,4% responden mengaku bahwa ekonomi Indonesia berada dalam situasi yang buruk. Angka tersebut naik 4 poin dibanding Februari 2022 (52,4%).

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...