KSP : Ekonomi RI Kuat meski Kondisi Global Fluktuatif

Lavinda
Oleh Lavinda
8 Mei 2022, 18:08
Ekonomi
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi Gedung (12/8).

Selain itu, kinerja positif produksi juga tampak dari utilisasi industri pengolahan yang mendekati level sebelum pandemi, yakni 72,45% pada triwulan I 2022. Dengan demikian risiko inflasi ke depan dapat diminimalisir.

Meski demikian, lanjut Edy, Indonesia tetap harus mewaspadai dampak lanjutan transmisi dari perang, kenaikan harga komoditas, kondisi pandemi Covid-19 di China, dan potensi penurunan pertumbuhan ekonomi global.

"Jika kondisi tersebut terus berkelanjutan akan berdampak pada meningkatnya inflasi, penurunan daya beli, dan menekan fiskal," ujarnya.

Anggaran negara harus lebih banyak menyediakan dukungan bantalan sosial bagi masyarakat, dan menekan pasar keuangan melalui pelemahan rupiah serta meningkatnya tingkat bunga pasar.

Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah menyiapkan berbagai langkah antisipatif, antara lain: melakukan diversifikasi tujuan ekspor maupun sumber impor dan mendorong penggunaan local currency settlement system (LCS) dalam transaksi ekspor impor, serta mendorong efisiensi dan pemulihan industri pengolahan.

Pemerintah juga memperkuat perlindungan sosial ekonomi yang lebih tepat sasaran melalui reformasi subsidi dan pembenahan basis data. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...