Rupiah Diramal Melemah Tertekan Ekspektasi Kenaikan Bunga The Fed
Ariston mengatakan, sentimen ini diperkuat oleh komentar lima pejabat The Fed yang kembali mempertegas dukungan terhadap pengetatan lebih lanjut pada pertemuan The Fed berikutnya. "Mereka mengindikasikan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin di rapat bulan Juni dan Juli," ujarnya.
Adapun dari dalam negeri, menurut Ariston, sentimen buy on dip diharapkan bisa bisa membantu menahan agar pelemahan tidak terlalu dalam. Ini merupakan fenomena di mana harga yang rendah mengundang investor masuk untuk mendapatkan peluang rebound.
Sementara itu, Analis Bank Mandiri Rully A Wisnubroto memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.522 hingga Rp 14.576 per dolar AS. Menurutnya, volatilitas pasar sudah mulai mereda terlihat dari penguatan indeks dolar AS yang mulai terbatas.
“Tetapi memang belum ada sentimen positif yang mendukung rupiah,” ujarnya kepada Katadata.co.id
Sementara, analis DCFX Lukman Leong menyebut rupiah masih masih akan didikte oleh pergerakan dolar AS dengan kecenderungan menguat terbatas di rentang Rp 14.450 - Rp 14.600 per dolar AS. Sentimen yang mempengaruhi yakni penantian pasar terhadap rilis data inflasi AS yang akan dirilis hari ini.