Bank Dunia Siapkan Dana Rp 440 Triliun untuk Tangani Krisis Pangan

Abdul Azis Said
19 Mei 2022, 08:43
Bank Dunia
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.
Petani mencabut bibit padi yang siap tanam di area persawahan Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (6/5/2020).

Negara-negara harus bekerja sama untuk meningkatkan pasokan energi dan pupuk, membantu petani meningkatkan penanaman dan hasil panen, menghapus kebijakan yang menghalangi ekspor dan impor, dan upaya lainnya.

Maka itu, Malpass menyebut pihaknya akan membahas empat prioritas sebagai tanggapan terhadap krisis pangan ini, antara lain:

  • Mendorong peningkatan produksi musim depan dengan menghilangkan hambatan perdagangan input, penggunaan pupuk yang lebih efisien dna mengubah kebijakan pengeluaran publik untuk lebih mendukung petani
  • Membangun konsensus internasional melalui G7, G20 atau lainnya dan komitmen untuk menghindari pembatasan ekspor dan impor
  • Meningkatkan program perlindungan sosial bagi rumah tangga yang rentan
  • Memperkuat sistem pangan melalui investasi dalam ketahanan pangan dan gizi yang berkelanjutan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Namun, perang di Ukraina sebetulnya bukanlah satu-satunya faktor yang mendorong meningkatnya kerawanan terhadap pangan global.

Data PBB menunjukkan bahwa 193 juta orang di 53 negara mengalami kerawanan pangan akut pada tahun lalu. Namun, perang antara Rusia dan Ukraina akan memperburuk kondisi ini pasalnya kedua negara tersebut memproduksi 30% dari pasokan gandum dunia.

"Perang Rusia melawan Ukraina adalah kejutan global terbaru yang memperburuk peningkatan tajam kerawanan pangan akut dan kronis dalam beberapa tahun terakhir yang didorong oleh konflik, perubahan iklim, dan kemerosotan ekonomi, seperti yang terkait dengan pandemi Covid-19," bunyi dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan AS merespon pernyataan baru Bank Dunia yang akan meningkatkan pendanaan untuk krisis pangan seperti dikutip dari french24.com, Kamis (19/5).

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyebut, terdapat 50 negara di dunia yang bergantung pada impor gandum dari Ukraina dan Rusia. Ancaman lebih serius terutama bagi 26 negara yang lebih dari separuh impor gandumnya dari kedua negara tersebut.

Bukan hanya gandum, kedua negara juga mengimpor 55% dari total pasokan minyak bunga matahari dunia. Rusia juga merupakan eksportir utama untuk pupuk dunia, pemasok pupuk nitrogen nomor satu dunia, pemasok potasium kedua dunia dan nomor tiga untuk ekspor pupuk fosfor. Ukraina juga menjadi negara eksportir jagung terbesar keempat dunia.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...