AS di Ambang Resesi, Dampaknya ke Perdagangan dan Keuangan Indonesia

Abdul Azis Said
30 Juni 2022, 18:11
amerika serikat, ekonomi amerika, update me
ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan R Smith/nz/cf
Ilustrasi. Ekonomi Amerika menghadapi tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga.

Meski demikian, ia masih optimistis dengan kondisi ekonomi domestik. Indonesia, menurut dia, adalah salah satu negara yang paling berdaya tahan atau resilen.  Beberapa lembaga internasional juga memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh di kisaran 5% pada tahun depan.

Ia  menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu juga sudah berhasil kembali ke level sebelum pandemi saat masih banyak negara yang di bawah level normal. Kinerja ekonomi domestik di tahun ini juga terus menguat didukung membaiknya pandemi, ekspor yang kuat akibat kenaikan harga komoditas dan menguatnya permintaan domestik baik konsumsi maupun investasi.

Sejumlah analis memperingatkan ekonomi AS bisa jatuh ke jurang resesi pada tahun depan. Data terbaru, ekonomi terbesar dunia itu terkontraksi 1,6% secara tahunan pada kuartal I tahun ini. Kinerja ini juga penurunan tajam dibandingkan kuartal sebelumnya yang masih berhasil tumbuh positif 6,9%.

Kepala ekonom Bank Dunia Carmen Reinhart menyatakan skeptisismenya bahwa Amerika Serikat (AS) dan ekonomi global dapat menghindari resesi di tengah melonjaknya inflasi, kenaikan suku bunga yang tajam dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina. Dia mengatakan bahwa secara historis, pengendalian inflasi dan pada saat yang sama merancang soft landing perekonomian merupakan tugas yang sangat berat. Risiko resesi pun menjadi semakin tak terhindarkan.

“Yang mengkhawatirkan semua orang adalah bahwa semua risiko menumpuk pada sisi negatifnya,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Kamis (30/6).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...