BI Beri Gambaran Situasi Suram Ekonomi Dunia

Abdul Azis Said
13 Juli 2022, 13:22
krisis global, ekonomi dunia, bank indonesia
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi. BI mewaspadai potensi krisis global berkepanjangan.

Bank Indonesia menilai, kondisi ekonomi di dalam negeri jauh lebih baik dari situasi dunia. Inflasi masih relatif terkendali dan perekonomian masih tumbuh cukup baik. Meski demikian, Direktur Ekskutif Kepala Bank Indonesia Instititute Yoga Affandi menyebut stagflasi tetap menjadi risiko yang juga perlu diwaspadai Indonesia. 

"Saya pikir tentu saja, tetap ada risiko stagflasi, kita perlu waspada terhadap hal itu dan perlu meresponsnya," kata Yoga.

Menurut Yoga, bauran kebijakan ekonomi dibutuhkan untuk menjaga kondisi perekonomian di dalam negeri tetap kondusif. Ia mengatakan, kondisi inflasi saat ini masih sangat terkendali meski terjadi tren kenaikan inflasi pada bulan lalu. 

BPS mencatat inflasi pada Juni mencapai 0,61% secara bulanan atau 4,35% secara tahunan. Namun,  inflasi inti yang menjadi indikator suku bunga BI, secara bulanan justru turun dari 0,23% pada Mei menjadi 0,19% pada Juni. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih relatif tinggi. Pertumbuhan pada kuartal pertama tahun ini mencapai 5,01%. Ini menjadi sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi masih sehat.

Adapun dalam bauran kebijakan bank sentral tahun ini, kebijakan moneter akan diarahkan untuk menjaga stabilitas. Sementara, instrumen kebijakan BI lainnya, seperti makroprudensial dan sistem pembayaran digunakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.  

BI  hingga saat ini masih mempertahankan tingkat bunga acuannya di level rendah 3,5% selama lebih dari setahun. Namun, sejumlah ekonom melihat BI akan segera menaikan suku bunga acuannya seiring tekanan  inflasi serta tekanan terhadap rupiah.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...