Sri Mulyani Catat Modal Asing Sudah Kabur Rp 30 T Sepanjang Juli
Neraca perdagangan juga masih melanjutkan surplus yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Khusus selama kuartal II 2022, surplus neraca perdagangan mencapai US$ 15,55 miliar. Hal ini akan mendukung surplus transaksi berjalan pada kuartal II diproyeksikan masih lebih tinggi dibandingkan kuartal I.
"Dari sisi kinerja neraca pembayaran Indonesia, masih diperkirakan tetap kuat di tengah tekanan terjadinya arus modal keluar," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyebut, ketidakpastian di pasar keuangan global menjadi pemicu keluarnya modal asing, khususnya investasi portofolio. Kondisi ini turut berdampak terhadap pelemahan nilai tukar. Meski demikian, asesmen KSSK melihat depresiasi rupiah tidak separah beberapa negara lain, seperti India dan Thailand.
Ia menjelaskan, ketidakpastian di pasar keuangan global terutama, dipicu kenaikan inflasi. Tekanan kenaikan harga-harga, memaksa bank-bank sentral terutama di negara maju mengambil langkah agresif untuk meredakannya. Bank sentral AS, The Federal Reserve dalam dua pertemuannya mengerek bunga masing-masing 75 bps. Beberapa negara maju lain seperti Inggris, Kanada dan zona euro memperketat moneter demi memerangi inflasi.