BI: Ekonomi Indonesia Belum Pulih Meski Tumbuh 5,44% di Kuartal II

Abdul Azis Said
10 Agustus 2022, 11:28
bank indonesia, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (1/8/2022).

Meski disebut belum pulih, tetapi nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas harga konstan pada kuartal II sebetulnya sudah lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2019 atau sebelum pandemi. Catatan BPS, nilai PDB harga konstan kuartal II sebesar Rp 2.923,7 triliun, lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi Rp 2.735,2 triliun.

Namun, di tengah pemulihan yang kuat ini, BI juga melihat ada tantangan dari sisi kenaikan inflasi. Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli tercatat inflasi 4,94% secara YOY, tertinggi sejak oktober 2015. Ini terutama didorong oleh kenaikan signifikan pada harga pangan bergejolak yang mencatatkan inflasi hingga 11%.

Inflasi headline yang nyaris menyentuh 5% pada bulan lalu dinilai masih lebih rendah dibandingkan negara lain yang melejit lebih tinggi. Namun, Perry menyebut inflasi harga pangan yang melonjak tinggi menjadi pekerjaan rumah besar. Pasalnya, inflasi harga pangan seharusnya tidak boleh lebih dari 6%, bahkan harusnya bisa ditekan turun hingga 5%.

"Ingat, inflasi pangan itu adalah masalah perut masalah rakyat dan itu langsung ke sejahtera ini bukan masalah ekonomi saja tapi masalah ekonomi sosial bagaimana nanti Oktober dan seterusnya jangan sampai ada masalah politik," kata Perry.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...