Inflasi AS Turun ke 8,5% pada Juli, Kekhawatiran Resesi Mulai Mereda

Abdul Azis Said
11 Agustus 2022, 09:14
inflasi, amerika serikat, resesi.
pexels.com/Luis Dalvan
Ilustrasijalanan di Kota New York, Amerika Serikat.

Meskipun harga melonjak, konsumen tetap bertahan dan terus berbelanja. CEO Affinity Solutions Jonathan Silver, yang melacak perilaku konsumen melalui transaksi kartu kredit dan debit, mengatakan pengeluaran naik sekitar 10,5% secara tahunan meskipun inflasi mempengaruhi konsumsi.

"Ketika anda mulai melihat kategori tertentu, ada banyak perubahan dalam pengeluaran, dan akibatnya lebih terpengaruh daripada yang lain oleh inflasi,” katanya.

Dengan inflasi mereda, maka pengeluaran masyarakat diharapkan akan meningkat.  Perkiraannya, konsumsi juga akan melonjak pada akhir tahun terutama untuk jenis pengelolaan yang selama ini masih tertahan. Penurunan harga pangan juga kemungkinan terjadi dan memberi dorongan konsumsi bagi masyarakat.

Kekhawatiran utama terhadap pertumbuhan global saat ini yakni langkah bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Pasar khawatir bahwa kenaikan suku bunga yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi akan memperlambat ekonomi sehingga akan jatuh ke dalam resesi.

Berkaca laporan inflasi, pasar berharap The Fed menaikkan hanya setengah poin persentase pada bulan September. Ini lebih rendah daripada tren sebelumnya menuju 0,75 poin persentase.

“Bertahannya data inflasi dikombinasikan dengan pasar tenaga kerja yang kuat minggu lalu menempatkan pembuat kebijakan Fed dengan kuat," kata kepala investasi pendapatan tetap global di raksasa manajemen aset BlackRock, Rick Rieder.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...