Neraca Dagang Juli Diramal Surplus di Tengah Perlambatan Ekonomi Dunia

Abdul Azis Said
15 Agustus 2022, 08:25
neraca perdagangan, surplus, ekspor, impor
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Ilustrasi bongkar muat kontainer di pelabuhan. Neraca perdagangan RI diprediksi masih akan mengalami surplus bulan ini.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga melihat perlambatan ekonomi mitra dagang utama Indonesia menjadi faktor utama penurunan ekspor Juli. Ekspor diperkirakan tumbuh 29,2% secara tahunan dari bulan sebelumnya 40,7%.

Impor diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari sebelumnya 22% menjadi 39,5%. Dengan begitu, neraca dagang diramal surplus hanya US$ 3,7 miliar.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan, penurunan ekspor juga dipengaruhi harga komoditas yang mulai melandai. Harga CPO turun 31% dalam sebulan, karet alam 3%, nikel 17% dan iron 14%.

Peningkatan aktivitas manufaktur domestik pada bulan Juli mengindikasikan bahwa volume impor cenderung meningkat. "Selain itu, rata-rata nilai tukar rupiah pada bulan Juli lalu cenderung melemah sekitar 2% secara bulanan sehingga berpotensi mendorong peningkatan impor," kata Josua.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan surplus neraca dagang sebesar US$ 3,85 miliar. Ekspor diperkirakan hanya tumbuh 23% secara tahunan, tidak sekuat impor 31,02%.

Kinerja ekspor dipengaruhi perlambatan perdagangan dunia dan penurunan harga komoditas. Sementara kinerja impor dipengaruhi oleh membaiknya manufaktur Indonesia.

"Kinerja impor juga dipengaruhi karena ada low base effect yang rendah dari wabah Covid-19 varian Delta pada Juli tahun lalu," kata Faisal.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...