Perubahan Desain Rupiah Sejak Awal Kemerdekaan Hingga Presiden Jokowi
Sedangkan nama rupiah berasal dari bahasa Hindi rupiya, yang berakar dari Sansekerta yaitu rupyakam. Maknanya adalah perak tempa atau secara umum berarti perak.
Sejak terbit pertama kali, sudah beberapa kali rupiah mengalami perubahan desain. Sejak masa seri ORI pertama hingga empat pada periode 1945 - 1948, kemudian seri ORI baru dan seri Republik Indonesia Serikat pada 1949 - 1950.
Dilanjutkan dengan seri pemandangan alam, suku bangsa, kebudayaan, hingga hewan dan pekerja pada periode 1951 - 1964.
Era Suharto dan Reformasi
Setelah Presiden Suharto memimpin Indonesia, tercatat uang rupiah tiga kali mengalami perubahan desain uang kertas, dengan penerbitan tahun emisi pecahan Rp 100 pada 1984 dan 1992, Rp 500 pada 1982, 1988, dan 1992.
Selanjutnya untuk pecahan Rp 1.000 pada 1980, 1987, dan 1992; pecahan Rp 5.000 pada 1980 dan 1986, serta Rp 10.000 pada 1979 dan 1985.
Setelah Reformasi pada 1998, Bank Indonesia untuk pertama kalinya memperkenalkan pecahan Rp 100.000, pada 1 November 1999, dengan menempatkan Soekarno dan Hatta sebagai desain utama.
Selain itu, juga menerbitkan rupiah dengan beberapa desain baru. Untuk tahun emisi 2000, uang pecahan Rp 1.000 mendapatkan desain utama Kapten Pattimura. Kemudian pada 2001, pecahan Rp 5.000 menempatkan Tuanku Imam Bonjol pada desain utamanya.
Berikutnya untuk nominal Rp 10.000 hingga Rp 50.000, baru mendapatkan pergantian desain pada tahun emisi 2004 dan 2005.