IMF Ramal Ekonomi Indonesia Tumbuh 5% Saat Sepertiga Dunia Resesi 2023
"Penurunan pendapatan riil yang dapat dibelanjakan terus mengganggu permintaan konsumen, dan suku bunga yang lebih tinggi berdampak pada pengeluaran, terutama pengeluaran untuk investasi residensial," kata IMF.
Zona Euro
Kawasan euro ini diperkirakan akan tumbuh cukup kuat di 3,1% pada tahun ini, direvisi ke atas 0,5 poin dari perkiraan Juli. Namun perekonomian kawasan ini akan jatuh tahun depan dengan outlook hanya akan tumbuh 0,5%, dipangkas 0,7 poin. Pelemahan ini terutama berasal dari Jerman dan Italia yang diperkirakan akan terkontraksi pada tahun depan masing-masing 0,3% dan 0,2%. Ekonomi Perancis dan Spanyol juga akan melambat tahun depan meskipun masih akan tumbuh positif.
Pelemahan signifikan tahun depan mencerminkan efek limpahan dari perang di Ukraina. Revisi dalam dilakukan untuk negara-negara yang paling terpengaruh dampak pembatasan pasokan gas dari Rusia, serta kondisi keuangan yang semakin ketat.
Inggris
Ekonomi terbesar kelima di dunia ini diperkirakan turun tajam pada tahun depan dari perkiraan sebelumnya 3,6% menjadi hanya 0,3%. Inflasi tinggi akan mengurangi daya beli serta kebijakan moneter yang lebih ketat berdampak pada konsumsi dan investasi.
Mseki demikian, IMF menyebut perkiraan tersebut keluar sebelum Inggris resmi mengumumkan ekspansi fiskal baru-baru ini. Langkah tersebut diperkirakan bisa mengangkat pertumbuhan sedikit di atas perkiraan dalam waktu dekat tetapi akan memperumit masalah inflasi.
Cina
Prospek pertumbuhan ekonomi Cina tahun ini dipangkas 0,1 poin menjadi hanay 3,2%. IMF mencatat pertumbuhan ini akan menjadi yang terendah selama empat dekade terakhir. Adapun prospek tahun depan juga dipangkas lebih dalam menjadi 4,4%. Perlambatan ini terutama karena dua faktor, penyebaran Covid-19 dan kebijakan lockdown, serta krisis properti yang memburuk.
India
Proyeksi pertumbuhan India tahun ini dipangkas 0,6 poin, bahkan lebih dalam dibandingkan Cina maupun negara-negara utama lainnya yang tampaknya masih ada harapan untuk tahun ini. Ini karena perlambatan signifikan pada kuartal kedua lalu serta permintaan luar negeri yang lesu. Prospek pertumbuhan tahun depan melambat dibandingkan tahun ini menjadi 6,1%.