Dunia Dihantui Ancaman Stagflasi, Ini Penjelasan Lengkap BI
"Sehingga gejolak atau tantangan ekonomi global itu menimbulkan risiko perlambatan ekonomi bahkan sejumlah negara berisiko resesi dan stagnasi," kata Perry.
Perry mengatakan, ekonomi dunia kini menghadapi fragmentasi karena berbagai gejolak. Perang di Ukraina mengganggu proses perekonomian dunia yang sebetulnya belum sepenuhnya pulih dari pandemi. Ketegangan geopolitik memperburuk kenaikan harga pangan dan energi. Hasilnya, inflasi meningkat dimana-mana.
Ia mengatakan, inflasi yang tinggi membuat bank sentral meresponsnya dengan pengetatan moneter berupa kenaikan suku bunga. Banyak bank sentral bahkan menaikan suku bunga agresif. Bank sentral AS, The Fed misalnya, sudah menaikkan suku bunganya 300 bps dalam lima pertemuan terakhir ke level 3-3,25%.
"Kami perkirakan suku bunga The Fed masih akan naik, puncaknya bisa 4,5% di akhir tahun atau bahkan ada juga prediksi suku bunganya akan lebih tinggi, begitu juga di Eropa terus menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi," kata dia.