BI: Ekonomi Dunia Memburuk, Bergeser dari Resflasi ke Stagflasi
Bank Indonesia memperingatkan ekonomi dunia saat ini diwarnai dengan resflasi atau kondisi saat resesi ekonomi terjadi berbarengan dengan inflasi tinggi. Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menyebut, ekonomi dunia kini bahkan sudah mulai mengarah ke situasi yang lebih buruk yakni stagflasi atau kondisi stagnansi ekonomi disertai dengan inflasi tinggi.
"Kondisi di global sekarang sebenarnya sudah mulai meninggalkan resflasi ke arah stagflasi. Semakin memburuk," ujar Dody dalam Siniar Prospek Perekonomian dan Arah Bauran Kebijakan BI 2023, Jumat (2/12).
Ia menjelaskan, stagflasi itu selalu kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan, diikuti dengan pengangguran yang meningkat dan inflasi tinggi. Sementara ,resflasi menunjukkan kondisi ekonomi yang masih belum ke arah perlambatan dalam meski sudah ke arah bawah, serta disertai dengan inflasi tinggi.
Menurut Dody, beberapa negara saat ini sudah mengalami stagflasi. Hal ini dihadapi antara lain Amerika Serikat, serta sejumlah negara di Eropa dan emerging market.
Ia menjelaskan, memburuknya kondisi ekonomi global juga akan berdampak pada perekonomian domestik. Oleh karena itu, menurut dia, BI meramal ekonomi pada tahun depan akan melambat dibandingkan tahun ini.
BI bahkan sempat mengeluaran ramalan pertumbuhan ekonomi tahun depan hanya 4,73%. Meski demikian, BI menyebut ramalan tersebut adalah perkiraan konservatif yang digunakan untuk menyusun anggaran. Adapun bank sentral mengaku masih siap mendukung target ekonomi pemerintah di atas 5%.
Dody mengatakan, fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih cukup bagus. Oleh karena itu, menurut dia, perlambatan ekonomi yang terjadi akibat gejolak ekonomi global tak akan seburuk yang terjadi di banyak negara.
"Mungkin ekspor melambat, tetapi konsumsi dan investasi mulai bangkit karena mobilitas masyarakat sudah mulai normal. Aliran modal masuk juga masih bisa diharapkan dari ekspor," kata dia.
Selain itu, menurut dia, inflasi juga mengalami tren penurunan. Dengan demikian, daya beli dapat dijaga. "Karena itu kebijakan tahun ini akan kami jaga. Intinya adalah kolaborasi," kata dia.