BI: Depresiasi Rupiah Lebih Baik Dibanding Korea Selatan dan Filipina

Patricia Yashinta Desy Abigail
17 November 2022, 20:38
Pegawai menghitung uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (25/8/2022). Bank Indonesia mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2022 tercatat sebesar Rp7.846,5 triliun atau tumbuh 9,6 pers
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Pegawai menghitung uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (25/8/2022). Bank Indonesia mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2022 tercatat sebesar Rp7.846,5 triliun atau tumbuh 9,6 persen (yoy).

"Oleh karena itu, komitmen Bank Indonesia melakukan stabilisasi untuk memastikan nilai tukar stabil, kami melakukan intervensi agar kejolak global tidak berdampak kepada ekonomi domestik serta kondisi fundamental kita tetap terjaga," katanya.

Selain itu, Perry menyebut kuatnya dolar Amerika Serikat (AS) dipicu oleh pengetatan kebijakan moneter yang agresif di AS dan penarikan modal dari berbagai negara ke AS, di tengah melemahnya ekonomi dan tingginya inflasi di Eropa. Pada saat bersamaan, tingginya ketidakpastian pasar keuangan global berlanjut. Hal tersebut memberi tekanan pelemahan nilai tukar hampir seluruh mata uang dunia, termasuk nilai tukar Rupiah.

Bank Indonesia mencatat indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) tercatat 106,28 pada 16 November 2022 atau mengalami penguatan sebesar 11,09% year to date selama tahun 2022.

Oleh karena itu, Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi.

 

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...