Harga Beras, Telur, Tempe, dan Tahu Masih Naik Meski Inflasi Melandai
BPS mencatat IHK pada November mengalami inflasi 0,09% secara bulanan atau 5,42% secara tahunan. Meski harga beras, telur ayam, serta tahu dan tempe naik, kelompok makanan dan minuman tidak menyumbangkan inflasi secara bulanan pada Oktober. Ini karena ada beberapa harga pangan yang juga turun dan menyumbangkan deflasi seperti cabai.
Setianto menjelaskan tekanan inflasi bulan lalu melemah dibandingkan bulan sebelumnya. Ini terutama disebabkan oleh melemahnya inflasi komponen harga bergejolak yang turun dari 7,19% secara tahunan pada Oktober menjadi 5,17%. Komponen tersebut memiliki andil 0,95% terhadap inflasi.
Inflasi komponen harga yang diatur pemerintah hanya turun dari 13,28% pada Oktober menjadi 13,01%, sedangkan inflasi inti hanya turun dari 3,31% menjadi 3,3%. Adapun komponen harga yang diatur pemerintah memberikan sumbangan 2,3% terhadap inflasi, sedangkan komponen inti berkontribusi 2,17%.
Ia menjelaskan, komoditas yang menyumbangkan inflasi tertinggi secara tahunan adalah bensin, bahan bakar rumah tangga, rokok, beras, telur ayam ras, tarif angkutan dalam kota. "Kelompok transportasi mengalami inflasi tahunan tertinggi mencapai 15,45% dengan andil 1,86%," kata dia.
Adapun kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan inflasi tertinggi kedua secara tahunan mencapai 5,87% dengan andil 1,5%, disusul perlengkapan peralatan rumah tangga rutin yang mencapai 4,96% dengan andil 0,3%.