Rupiah Melemah Pagi Ini Meski BI Sudah Naikkan Bunga Lagi 25 Bps
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra melihat rupiah berpeluang menguat hari ini masih terpengaruh ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed. Rupiah akan menguat ke kisaran Rp 15.000-Rp 14.900, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.180 per dolar AS.
"Dengan melemahnya data ekonomi AS yang dirilis pekan ini, yang memicu ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih longgar, rupiah masih berpeluang menguat terhadap dolar AS," kata Ariston dalam catatannya.
Inflasi di AS terus melandai dengan turun ke 6,5% pada Desember 2022. Seiring perbaikan tersebut, berdasarkan alat CME Fedwatch tool, mayoritas pasar berekspektasi The Fed hanya akan menaikan suku bunga 25 bps pada pertemuan mendatang.
Selain sentimen The Fed, pendorong penguatan rupiah hari ini juga datang dari dalam negeri. Kenaikan suku bunga Bank Indonesia 25 bps lagi kemarin sore memperlebar spread suku bunga acuannya dengan the Fed sehingga membantu penguatan rupiah.