IMF Bawa Kabar Baik, Resesi Ekonomi Global Kemungkinan Tidak Terjadi
Pertumbuhan ekonomi di AS diperkirakan tumbuh 1,4% tahun ini, meningkat 0,4 poin dari perkirakan sebelumnya. Namun efek kenaikan suku bunga The Fed akan memukul ekonomi tahun depan yang diperkirakan melambat hanya tumbuh 1%.
IMF juga lebih optimistis terhadap prospek ekonomi Eropa tahun ini. Pertumbuhan zona euro direvisi ke atas 0,2 poin menjadi 0,7% tahun ini, mencerminkan dampak positif dari penundaan permintaan tahun lalu, harga energi di tingkat grosir yang lebih rendah dan bantuan dari pemerintah baik berbentuk pengendalian harga energi dan bansos tunai.
Laporan itu juga menunjukkan prospek lebih cerah bagi negara-negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi emerging market tahun ini diperkirakan 4%, meningkat dari tahun lalu 3,9%. Namun sekitar separuh dari negara berkembang memiliki pertumbuhan yang lambat dari tahun lalu.
Pertumbuhan ekonomi India tahun ini akan melambat ke 6,1%, namun permintaan domestik masih relatif kuat meski ada tekanan eksternal. Ekonomi negara-negara ASEAN-5 juga akan melambat ke 4,3% tahun ini.
Tekanan inflasi mendingin setelah ramai bank sentral dunia memperketat kebijakan moneternya tahun lalu. Inflasi global diperkirakan turun dari 8,8% pada 2022 menjadi 6,6% pada 2023 dan 4,3% pada 2024. Meski demikian level inflasi sampai tahun depan masih di atas tingkat sebelum pandemi yakni sekitar 3,5%.