The Fed Fokus pada Inflasi, Buka Peluang Perlambat Kenaikan Suku Bunga

Tia Dwitiani Komalasari
23 Februari 2023, 06:10
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell arrives for a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022.
ANTARA FOTO/REUTERS/Elizabeth Frantz/wsj
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell arrives for a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022.

Sejak pertemuan itu, Presiden regional James Bullard dari St. Louis dan Loretta Mester dari Cleveland mengatakan bahwa mereka termasuk di antara kelompok yang menginginkan langkah yang lebih agresif. Risalah menyebutkan bahwa anggota yang  enginginkan suku bunga tinggi  dengan kata "beberapa", namun tidak merinci jumlahnya.

“Para peserta yang mendukung kenaikan 50 basis poin mencatat bahwa kenaikan yang lebih besar akan lebih cepat membawa kisaran target mendekati level yang mereka yakini akan mencapai sikap yang cukup membatasi, dengan mempertimbangkan pandangan mereka tentang risiko untuk mencapai stabilitas harga pada waktu yang tepat. cara, "kata menit.

Meskipun ringkasan tersebut mencatat diskusi tentang peningkatan yang lebih besar. Namun demikian ekonom mempercayai kenaikan suku bunga bakal rendah.

“Tidak ada upaya dalam risalah untuk menandai kemungkinan untuk kembali ke laju kenaikan 50 basis poin,” tulis Krishna Guha, kepala kebijakan global dan strategi bank sentral di Evercore ISI.

Sejak pertemuan tersebut, pejabat Fed telah menekankan perlunya tetap waspada meski mengungkapkan optimisme bahwa data inflasi baru-baru ini menggembirakan.

 Suku bunga The Fed naik 0,25% ke kisaran 4,5%-4,75% pada awal Februari 2023. Ini merupakan level tertinggi dalam 16 tahun terakhir, tepatnya sejak Oktober 2007 seperti terlihat pada grafik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...