Rupiah Menguat ke Level Rp 14.900/US$ Didorong Data Ekonomi AS

Abdul Azis Said
31 Maret 2023, 09:52
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp15.601 per dolar AS dibandingkan posisi p
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp15.601 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.573 per dolar AS akibat dipicu kekhawatiran Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan.

 Dua data tersebut, kata Ariston, memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Fed tak lagi agresif mengerek suku bunga. Dengan demikian, investor akan mulai masuk ke aset berisiko termasuk rupiah.

Pergerakan rupiah juga akan dipengaruhi survei aktivitas manufaktur dan non manufaktur China bulan Maret. Data ini menurutnya bisa menjadi katalis positif untuk rupiah jika hasilnya lebih bagus dari ekspektasi. 

Analis DCFX Lukman Leong juga memperkirakan rupiah kembali menguat hari ini di tengah investor yang mulai tertarik masuk ke aset berisiko. Rupiah kemungkinan bergerak di rentang Rp 15.000-Rp 15.100 per dolar AS.

 "Investor juga mengantispasi data inflasi PCE AS malam ini, dengan indeks harga, income dan spending semuanya diperkirakan lebih rendah dari bulan sebelumnya, meredakan ekspektasi suku bunga The Fed," kata Lukman dalam catatannya.

Berikut pergerakan rupiah selama tiga bulan terakhir, seperti tertera dalam grafik.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...