Rupiah Perkasa ke Level 14.600/US$ Usai Rilis Pertumbuhan Ekonomi AS

Abdul Azis Said
28 April 2023, 09:56
rupiah, rupiah menguat, dolar AS
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Rupiah menguat bersama sejumlah mata uang Asia lainnya.

Ariston melihat The Fed masih akan memperhatikan efek kenaikan suku bunga acuan terhadap perbankan AS. Masih ada kekhawatiran krisis perbankan AS akan muncul lagi, sehingga mendukung ekspektasi kenaikan bunga The Fed segera berakhir. 

Namun, analis DCFX Lukman Leong melihat data pertumbuhan ekonomi AS yang dirilis semalam akan memberi sentimen mix ke pergerakan rupiah sekalipun ada kecenderungan menguat. Meski data PDB melambat, data inflasi PCE kuartal pertama juga menunjukkan di atas ekspektasi, yakni 4,2% dari ramalan sebesar 3,7%. Inflasi PCE ini penting karena menjadi salah satu data yang paling dicermati oleh The Fed sebelum menentikan arah kebijakan moneternya. 

Inflasi PCE yang lebih tinggi dari ekspektasi ini menurutnya jadi penyebab kenaikan pada imbal hasil alias yield obligasi AS. Hal ini menekan rupiah hari ini. Meski demikian, Lukman melihat rupiah secara keseluruhan masih berpeluang menguat terbatas hari ini.

"Sentimen positif masuknya investor ke SBN karena optimisme akan perekonomian Indonesia dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang relatif masih akan kuat serta imbal hasil yang relatif tinggi serta harapan pada kenaikan pada cadangan devisa," kata Lukman dalam catatannya.

Ia memperkirakan rupiah akan menguat terbatas hari ini di rentang Rp 14.600-Rp 14.800 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...