DPR Amerika Sepakati Negosiasi Utang, Biden Diminta Pangkas Anggaran

Abdul Azis Said
29 Mei 2023, 10:53
Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/WSJ/cf
Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Kemudian, RUU masih perlu melewati Senat. Meskipun Demokrat pendukung pemerintahan menguasai Senat, tapi tetap diperlukan setidaknya tambahan sembilan suara Republik untuk meloloskan RUU ini. Ini artinya masih perlu beberapa hari untuk mencapai kesepakatan penuh di Kongres AS.

Karena itu, Biden dalam keterangan terbarunya mendesak dua kamar di Kongres AS, yakni DPR dan Senat, bisa meloloskan RUU tersebut. Ia memperkirakan McCarthy akan memperoleh dukungan yang cukup untuk meloloskan kesepakatan yang sudah mereka capai.

"Ini adalah kesepakatan yang merupakan kabar baik bagi rakyat Amerika. Ini menghilangkan ancaman gagal bayar yang dahsyat, melindungi pemulihan ekonomi kita yang diperoleh dengan susah payah dan bersejarah," kata Biden.

Kesepakatan ini akan mencegah AS dari segala risiko bencana yang menanti selama penangguhan plafon utang ini memperoleh persetujuan dari Kongres. Kementerian Keuangan AS memperingatkan, pemerintah akan kehabisan dana dan tak bisa memenuhi semua tagihannya jika Kongres tak mencapai kesepakatan hingga 5 Juni. Salah satu risikonya yakni default atau gagal bayar utang pemerintah AS yang bisa menjadi 'bencana' bukan hanya bagi AS tetapi juga global.

Selama minggu kedua bulan depan yang dimulai 5 Juni, Kementerian Keuangan dijadwalkan untuk melakukan pembayaran dan transfer sekitar US$ 92 miliar, termasuk sekitar US$ 36 miliar pembayaran jaminan sosial dan kesehatan. "Oleh karena itu, sumber daya yang kami proyeksikan tidak akan cukup untuk memenuhi semua kewajiban ini," kata Menkeu AS Janet Yellen.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...