Rupiah Melemah Jadi 15.000/US$, Ada Kekhawatiran Bunga AS Naik Lagi

Abdul Azis Said
31 Mei 2023, 09:41
rupiah, the fed, utang amerika
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pekerja menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Serangkaian data ekonomi Amerika menunjukkan kinerja yang masih kuat. Ini mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed kemungkinan belum berakhir.

Berdasarkan alat pemantauan CME Group, mayoritas pasar kini memperkirakan suku bunga The Fed naik 25 basis point (bps) atau 0,25% pada pertemuan bulan depan. Pekan lalu mayoritas masih memperkirakan suku bunga ditahan.

"Selain itu, pelaku pasar masih mengkhawatirkan voting kesepakatan batas utang AS yang akan berlangsung di Kongres. Mereka khawatir negosiasi tidak memenuhi harapan pasar. Ini mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset aman dolar AS," kata Ariston dalam catatan, Rabu pagi (31/5).

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah bergerak datar dengan kecenderungan menguat tipis. Menurutnya rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.900 - Rp 15.000 per dolar AS.

"Investor masih cenderung menunggu dan melihat alias wait and see menantikan hasil voting kongres untuk kenaikan plafon utang hari ini," kata Lukman.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...