Rupiah Menguat Usai Data Klaim Pengangguran AS Melonjak

Abdul Azis Said
9 Juni 2023, 09:48
Rupiah Menguat Usai Data Klaim Pengangguran AS Melonjak
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta.

"Dengan pemburukan kondisi tenaga kerja, pasar lebih condong berekspektasi bahwa The Fed mungkin akan bertahan tidak menaikkan suku bunga acuannya," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Jumat (9/6).

Inflasi yang rendah di Cina juga disebut bisa mempengaruhi rupiah hari ini. Inflasi konsumen Cina masih tercatat rendah 0,2% secara tahunan pada bulan lalu. Indeks harga di tingkat produsen bahkan deflasi lebih dalam dari perkiraan pasar.

Ariston menyebut, data inflasi ini bisa mengindikasikan perlambatan ekonomi di Cina. Ini bisa menekan rupiah karena Cina menjadi mitra dagang utama Indonesia, sehingga perlambatan di negara tersebut bisa berefek ke Indonesia.

Senada, analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah hari ini menguat di tengah sentimen risk on pelaku pasar setelah data pengangguran AS meningkat. Ia menyebut data ini meredakan ekspektasi pasar yang sebelumnya mengantisipasi The Fed akan menaikkan suku bunga lagi.

"Dari domestik, pasar menanti data cadangan devisa yang diperkirakan stabil," kata Lukman dalam catatannya.

Ia memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp 14.800-14.900 per dolar AS. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...