Pengamat soal Beli Rumah Bebas PPN: Periode Insentif Terlalu Singkat
Dia juga menilai pemberian insentif dapat memang dapat mendorong kinerja sektor properti yang melemah, meski ada risiko pengurangan penerimaan pajak.
Kendati demikian, menurut dia, hilangnya potensi penerimaan pajak dari sektor properti akan terkompensasi oleh tambahan pajak dari sektor pendukung properti, seperti sektor retail bahan bangunan dan elektronik. Sebaliknya, jika sektor properti dibiarkan melemah tanpa insentif, maka akan berdampak pada pelemahan sektor pendukung lain, dan berpotensi menurunkan penerimaan pajak dari sektor pendukung tersebut.
“Memang ada risiko penurunan pajak, tapi bisa kembali lagi, kalau dipikir dari penerimaan pajak mungkin berkurang, tapi kalau sektor properti ini belum bisa kembali normal, buat kondisi bisnis lain tidak bagus juga,” kata Anton kepada Katadata, Senin (30/3).
Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengatakan pemberian insentif pada sektor properti tidak akan mengurangi penerimaan pajak negara.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pajak Dwi Astutimengatakan insentif pajak properti yang ditanggung pemerintah berasal dari pajak masyarakat yang kemudian dibayarkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan.
"Secara mekanisme anggaran yang membayar itu direktorat jenderal anggaran ke DJP. Dari mana uangnya? ya dari pajak-pajak rakyat juga, tapi dari tahun sebelumnya. Jadi secara penerimaan pajak tidak mengalami penurunan," kata Dwi kepada wartawan.