Kinerja Ekspor Membaik, Defisit Neraca Pembayaran RI Turun
Bank Indonesia mencatat neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan ketiga 2023 defisit US$ 1,5 miliar. Angka ini lebih rendah dari defisit pada kuartal sebelumnya sebesar US$ 7,4 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik.
Posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar US$ 134,9 miliar. Nilai ini setara dengan pembiayaan enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Neraca transaksi ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid. Pada triwulan ketiga 2023, transaksi berjalan mencatat defisit US$ 0,9 miliar dolar atau sekitar 0,2% dari PDB.
Angka itu jauh menurun dibandingkan dengan defisit US$ 2,2 miliar atau sekitar 0,6% dari PDB pada triwulan sebelumnya. “Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja, di tengah tren harga komoditas yang masih turun,” ujar Erwin dalam keterangan resminya, Selasa (21/11).