Petani Gurem RI Naik Jadi 16,89 Juta, Terbanyak di Yogyakarta - Papua

Ferrika Lukmana Sari
4 Desember 2023, 17:50
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rumah tangga usaha pertanian (RTUP) di Indonesia yang bertani di pekarangan rumah mencapai 16,89 juta. Terbanyak berasal dari Papua dan Yogyakarta.
ANTARA FOTO/Basri Marzuki/Spt.
Buruh tani mencabut bibit padi dari persemaian untuk persiapan tanam di Desa Baluase, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (29/11/2023). Setelah menunggu beberapa waktu karena kemarau, para petani di wilayah itu bersiap menamam padi musim tanam terakhir 2023 menyusul mulai turunnya hujan.

Terakhir, persentase petani gurem paling tinggi ditemui di Maluku dan Papua, khususnya Papua Pegunungan, sebesar 98,63% atau hampir seluruhnya petani gurem.

Atqo menjelaskan bahwa terdapat kemungkinan penurunan penggunaan lahan para petani gurem. Hal ini menyebabkan jumlah petani gurem juga ikut tergerus.

“Kalau dijual mungkin, tapi mungkin tadinya untuk pertanian, sekarang engga. Jadi lahan pertanian banyak berkurang. Bisa dijual, bisa diwariskan. Kalau diwariskan misalkan bisa jadi enggak untuk pertanian lagi kan. Jadi banyak perubahan,” katanya.

Sebaliknya, provinsi Aceh menjadi daerah spasial dengan kenaikan petani gurem tertinggi atau sekitar 57,68% atau naik 60,50% pada 2013.

Diikuti provinsi Kalimantan Selatan mencatatkan 42,41% persentase petani gurem atau naik 39,95%. Kemudian provinsi Sulawesi sekitar 41,23% petani gurem atau naik 20,62%.

Sebagai informasi, rumah tangga usaha pertanian erat hubungannya dengan penggunaan lahan dalam pengusahaan komoditas pertanian. Lahan sangat penting dalam sektor pertanian karena merupakan salah satu faktor produksi bagi usaha pertanian.

Selama satu dekade terakhir, RTUP yang menggunakan lahan mengalami peningkatan dari 25,75 juta rumah tangga pada sensus pertanian 2013 menjadi 27,76 juta rumah tangga pada sensus pertanian 2023 dengan persentase peningkatan sekitar 7,25%.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...