Jelang RDG BI, Rupiah Dibuka Melemah 15.537 per Dolar AS

 Zahwa Madjid
21 Desember 2023, 10:27
Rupiah
123rf.com/Sembodo Tioss Halala
Ilustrasi: uang rupiah

Survei CME FedWatch Tool memperlihatkan probabilitas 100% suku bunga acuan the Fed akan dipangkas pada bulan Mei 2024 dari sebelumnya sekitar 96%.

Tingkat imbal hasil obligasi AS terutama tenor 10 tahun juga menurun ke kisaran 3,8% dari sebelumnya 3,9%. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar berekspektasi bahwa tingkat suku bunga bakal turun ke depannya.

“Ke depannya, bila data-data ekonomi AS terbaru masih terus mencatatkan hasil yang bagus, ini bisa menurunkan ekspektasi pasar mengenai kapan suku bunga acuan AS ini akan dipangkas. Dolar AS bisa bertahan menguat,” ujar Ariston.

Menurut Ariston, kebijakan baru Bank Indonesia yang akan dirilis hari ini tidak akan terlalu memengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar AS.

“Karena risiko ketidakpastian global masih tinggi dan the Fed masih belum yakin akan memangkas suku bunganya, Sementara dari inflasi dalam negeri masih terkendali,” ujar Ariston.

Potensi penguatan ke arah 15.450-15.480, dengan potensi resisten di kisaran 15.530.

Sejumlah mata uang Asia menunjukkan penguatan. Melansir Bloomberg, yuan Jepang menguat 0,48%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Singapura menguat 0,20%, peso Filipina menguat 0,05%, rupee India menguat 0,01%, ringgit Malaysia menguat 0,15%, dan baht Thailand menguat 0,09%.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...