Ada Polemik Bansos Jelang Pemilu, Begini Pencapaian Bansos di 2023

 Zahwa Madjid
Oleh Zahwa Madjid - Ferrika Lukmana Sari
5 Januari 2024, 15:25
Pemilu
ANTARA FOTO/Yudi/Spt.
Sejumlah warga dari keluarga penerima manfaat (KPM) antre untuk mengambil Bantuan Langsung Tunai (BLT) saat penyaluran bantuan sosial tahap II di Medan, Sumatera Utara, Minggu (3/12/2023). Sebanyak 63.960 keluarga penerima manfaat yang ada di Kota Medan menerima dana bansos Program Keluarga Harapan (PKH) meliputi BLT sembako dan uang tunai.
Button AI Summarize

Program bantuan sosial atau Bansos menjadi polemik. Masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden mendesak pemerintah tidak melakukan politisasi bansos untuk meraup suara Pemilu 2024.

Hal ini seiring dengan majunya putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, memicu kekhawatiran netralitas pemerintah. Termasuk, adanya klaim bahwa sumber dana bansos dari Jokowi.

Selain itu, ada pihak-pihak yang menginginkan agar bansos ditunda hingga Pemilu 2024 selesai. Sebab, politisasi bansos disebut akan menguntungkan salah satu paslon, atau ada kabar pasangan lain tidak akan melanjutkan bansos.

Tahun lalu, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung kemungkinan bansos sebagai alat politik menjelang Pemilu 2024. Ganjar beranggapan, dalam situasi tahun politik, saling klaim mengenai sumber bansos bisa saja terjadi.

"Kalau sekarang ada usulan bansos tambahan karena kondisi di masyarakat, ya memang membutuhkan respon pemerintah. Tapi biasanya dalam suasana politik, tahun politik seperti ini, saling klaim itu menjadi paling kuat," kata Ganjar di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12).

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu bahkan menyebut, penyaluran bansos dapat digunakan untuk menyerang lawan politik. Salah satu caranya, dengan melayangkan tudingan bahwa pihak lawan tak akan berpihak pada masyarakat lantaran meminta penundaan pemberian bansos.

Sementara itu, Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta agar pemerintah menjelaskan sumber pengadaan bansos dari uang rakyat. Sebab, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim bansos yang diberikan kepada masyarakat berasal dari Jokowi.

Padahal, menurut dia, bansos tidak bisa diklaim sebagai bantuan pribadi, karena program ini berasal dari uang rakyat yang dititipkan pemerintah dalam bentuk pajak. Sehingga, ia menolak pemberian Bansos demi kepentingan politik dan paslon tertentu.

"Yang saya tolak, apabila pemberian bansos dalam bulan ini dimanfaatkan oleh pasangan calon tertentu atau digunakan untuk kepentingan politik kelompok tertentu. Itu yang yang tidak boleh dilakukan," kata Cak Imin dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/1).

Dalam hal ini, baik Ganjar, Cak Imin maupun Gibran akan tetap melanjutkan program bansos pemerintah jika mereka terpilih dalam Pilpres 2024 nanti. 

Lalu, Berapa Realisasi Anggaran Bansos di 2023?

Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023, pemerintah telah mengeluarkan anggaran Rp 443,4 triliun untuk program perlindungan sosial atau bansos sepanjang 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, anggaran tersebut lebih rendah dari 2022. Tercatat sepanjang 2022 anggaran bansos mencapai Rp 460,6 triliun, lalu pada 2021 lebih tinggi Rp 468,2 triliun dan pada 2020 sebesar Rp 498 triliun.

"Sebelum Covid-19, belanja bansos hanya Rp 308 triliun. Jadi ini naik lebih dari Rp 140 triliun sendiri pre Covid," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Realisasi dan Kinerja APBN 2023 di Jakarta, Selasa (2/1).

Pemerintah juga telah menggelontorkan Rp 28,1 triliun untuk penyaluran bantuan PKH yang diberikan kepada 9,9 juta keluarga, bantuan melalui kartu sembako Rp 44,5 triliun, dan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) El Nino untuk 18,6 juta keluarga sebesar Rp 7,5 triliun.

Selain itu, pemerintah menyalurkan bantuan pangan kepada 21,3 juta keluarga sebesar Rp 7,8 triliun dan pemberian BLT Desa sebesar Rp 10,4 triliun untuk 2,9 juta keluarga.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...