Rupiah Melemah Jelang Akhir Pekan, Investor Masih Amati Kondisi Pemilu

 Zahwa Madjid
16 Februari 2024, 09:53
Petugas bank menunjukkan lembaran uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (12/12) sore menguat tipis sebesar dua poin atau 0,01 persen menjadi Rp15.621 per dolar AS dari Rp15.
ANTARA FOTO/Putu Indah Savitri/sgd/YU
Petugas bank menunjukkan lembaran uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (12/12) sore menguat tipis sebesar dua poin atau 0,01 persen menjadi Rp15.621 per dolar AS dari Rp15.623 per dolar AS.

 Melansir Bloomberg, sejumlah mata uang Asia pun melemah terhadap dolar AS. Misalnya saja yen Jepang melemah 0,14%, dolar Hong Kong melemah 0,11%, dolar Singapura melemah 0,07%, dan baht Thailand melemah 0,20%.

 Dari dalam negeri, data neraca perdagangan yang menunjukkan penurunan ekspor dan surplus yang terus turun juga bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah.

 Di sisi lain, data penjualan ritel AS bulan Januari semalam yang menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya bisa menjaga dollar tidak terlalu kuat.

 “Penurunan ritel ini bila berlanjut bisa menurunkan inflasi AS ke depan,”ujarnya. 

 Ariston menilai sentimen positif untuk rupiah juga datang dari hasil pemilu satu putaran dan damai juga bisa membantu penguatan rupiah. 

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...